IDEN
Ekonomi Syariah Capai SDGs Melalui Pembangunan Pertanian
20 August 2019

BOGOR, KNKS - Pembangunan pertanian sangat terkait dengan ekonomi syariah karena kekuatannya terletak pada sektor ekonomi riil, dan peran vitalnya dalam mencapai hampir semua komponen maqashid Al-Syariah.

“Secara konseptual, tujuan dan target SDGs sendiri sejalan dengan mandat ekonomi syariah yang berasal dari tujuan syariah atau biasa disebut maqashid al sharia,” jelas Laily selaku Sekretaris Departemen Ilmu Ekonomi Syariah IPB dalam acara International Seminar and Call for Paper on Islamic Economics (ISCiE) 2019, di Bogor (6/8/2019). 

Pembangunan pertanian sangat terkait dengan ekonomi syariah karena kekuatannya terletak pada sektor ekonomi riil, dan peran vitalnya dalam mencapai hampir semua komponen maqashid al-syariah.

“Dapat disimpulkan, pembangunan pertanian, ekonomi syariah, dan SDGs adalah tiga elemen ideal yang menjadi topik relevan untuk dibahas,” ujar Laily.

Banyak potensi ekonomi dan keuangan Syariah untuk mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui pendekatan seperti halnya memperluas akses ke pembiayaan dan membiayai proyek-proyek infrastruktur pertanian. Tentunya melalui akad yang membawa pada sistem keuangan dan ekonomi yang adil.

Sebagai contoh, akad salaam sebagai kontrak yang digunakan dalam keuangan Syariah untuk pembiayaan produk pertanian. Selain itu juga ada akad mudharabah, muazara’ah, musaqah, mugharassa, yang juga relevan digunakan untuk sektor pertanian. Baru-baru ini juga ada pengembangan wakaf tanah yang dapat dilakukan untuk tujuan pertanian.

Dalam kesempatan yang sama, turut hadir Direktur Pendidikan dan Riset Keuangan Syariah KNKS Sutan Emir Hidayat sebagai Keynote Speaker mewakili Direktur Eksekutif KNKS Ventje Rahardjo. Emir setuju bahwa keuangan syariah ini dapat membantu pembangunan pertanian. 

"Optimalisasi keuangan syariah bisa dibangun dari tanah wakaf dan Baitul Maal wat Tamwil (BMT), untuk sektor pertanian," jelas Emir.

Sektor pertanian menjadi salah satu sektor ekonomi utama dalam kehidupan manusia. Karena erat kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia, yangmana bersinggungan dengan masalah kelaparan dan kemiskinan.

Food and Agriculture Organization (FAO) atau Organisasi Pangan dan Pertanian mencatat bahwa ada 815 juta orang kelaparan dan sebagian kekurangan gizi. Hal tersebut mencerminkan sistem pangan yang tidak seimbang.

Kelaparan erat kaitannya dengan tingkat kemiskinan. Dalam hal ini, penduduk pedesaan mewakili segmen terbesar di dunia yang sangat miskin, lebih dari 70% dari total penduduk. Di sisi lain, pedesaaan berkaitan erat dengan sektor pertanian karena menjadi sumber pendapatan utama bagi masyarakatnya.

 

Penulis: Aldiansyah dan Annissa Permata
Redaktur Pelaksana: Achmad Iqbal

Berita Lainnya