IDEN
KNEKS bersama KemenEkraf Mendorong Ekspor Jenama Lokal
08 June 2025

Bandung-KNEKS, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif RI Irene Umar, bersama jajaran Kementerian Ekraf dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), mengunjungi Torch, Jenama lokal yang telah sukses menembus pasar global pada 7 Juni 2025 di Bandung, Jawa Barat. Kunjungan ini bertujuan untuk memahami strategi ekspor dan digitalisasi bisnis yang diterapkan Torch, serta memperkuat ekosistem ekonomi kreatif Indonesia agar lebih kompetitif di pasar internasional.

Strategi Torch dalam Menembus Pasar Global
Kunjungan dimulai dengan melihat store terbaru Torch di Jl. Lembong, Bandung, yang baru saja dibuka. Irene dan Deputi Bidang Kreatifitas, Budaya, dan Desain Yuke Sri Rahayu bahkan ikut serta dalam sesi live shopping, memberikan diskon khusus yang disambut antusias oleh konsumen. Mereka juga diperlihatkan dashboard pengelolaan penjualan online, yang mencerminkan bagaimana Torch mengoptimalkan digitalisasi dalam rantai bisnisnya.

CEO Torch, Ben Wirawan, menjelaskan bahwa ekspor produk Torch ke Amerika Serikat dilakukan melalui marketplace global, dengan sistem pengiriman Less than Container Load (LCL). Dengan populasi 345 juta jiwa, lebih dari 90% penduduk AS membeli produk secara online. Torch memilih fokus pada desain produk, sementara produksi, pergudangan, dan pengiriman diserahkan kepada mitra bisnisnya. Model bisnis ini menjadi inspirasi bagi pengusaha ekonomi kreatif Indonesia yang ingin menembus pasar global.

Dukungan Pemerintah untuk Ekspor Ekonomi Kreatif
Irene Umar mengapresiasi langkah Torch dan mengajak mereka berkolaborasi dengan Kementerian Ekraf serta KNEKS untuk memetakan potensi ekspor, mengkurasi Jenama lokal yang siap berkembang, serta mendorong digitalisasi proses bisnis. Program Akselerasi Ekspor Kreasi Indonesia (ASIK) yang digagas Kementerian Ekraf diharapkan dapat memperkuat strategi ekspor jenama lokal seperti Torch.

Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah KNEKS, Putu Rahwidhiyasa, menambahkan bahwa KNEKS dan Badan Kebijakan Kementerian Perdagangan telah merekomendasikan lima negara tujuan ekspor (NTE) prioritas, yaitu Malaysia, Thailand, Turki, Uni Emirat Arab (UAE), dan Arab Saudi. KNEKS telah berkomunikasi dengan ITPC dan Atase Perdagangan di UAE dan Arab Saudi untuk mendapatkan informasi pasar yang dapat dimanfaatkan oleh Pengusaha kreatif Indonesia.

Potensi Ekspor Produk Kreatif dan Ekonomi Kreatif Dunia
Industri kreatif Indonesia memiliki potensi besar dalam ekspor, terutama di sektor fashion, kriya, dan kuliner. Nilai ekspor ekonomi kreatif Indonesia pada semester pertama 2024 mencapai US$12,36 miliar, meningkat 4,46% dari tahun sebelumnya. Subsektor fesyen, kriya, dan kuliner menjadi penyumbang utama, dengan Amerika Serikat, Swiss, dan Jepang sebagai negara tujuan utama.

Di tingkat global, ekonomi kreatif telah menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi. Nilai tambah ekonomi kreatif dunia pada tahun 2024 ditargetkan mencapai Rp1,347 triliun, dengan subsektor utama seperti kuliner, fesyen, dan kerajinan tangan memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB nasional.

Marketplace Global yang Mendukung Ekspor
Untuk memperluas pasar, pengusaha kreatif Indonesia dapat memanfaatkan marketplace global yang memiliki jangkauan luas. Lima marketplace global ternama yang mendominasi perdagangan internasional adalah:
1. Amazon – Marketplace terbesar dengan pangsa pasar 37,8% dari total penjualan online.
2. Shopee – Platform yang banyak digunakan di wilayah ASEAN.
3. Tmall – Marketplace terbesar di China, bagian dari Alibaba Group.
4. JD.com – Kompetitor utama Tmall di China dengan pertumbuhan pesat⁽⁴⁾.
5. TikTok Shop – Platform berbasis sosial media yang berkembang pesat dengan pertumbuhan 31% per tahun ⁽⁴⁾.

Dengan strategi yang tepat, dukungan Pemerintah, dan pemanfaatan teknologi digital, Jenama lokal seperti Torch dapat semakin memperkuat posisinya di pasar global. Indonesia pun semakin siap menjadi pusat ekonomi kreatif dunia.

 

Penulis : Helma Agustiawan

Redaktur Pelaksana : Lidya Dewi N

Berita Lainnya