Jakarta, KNEKS— Indonesia dan Malaysia mempererat kerja sama strategis dalam pengembangan industri halal yang diinisiasi oleh TransTRACK melalui sejumlah inisiatif terintegrasi yang melibatkan berbagai Pemangku Kepentingan, termasuk Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), ESQ Halal Center, serta Perbadanan Islam Johor (PIJ) Halal Ventures, Sdn. Bhd. dari Malaysia.
Pertemuan yang digelar di Jakarta pada hari Selasa 27 Mei 2025 tersebut menyoroti pentingnya penguatan rantai pasok halal, pengembangan logistik halal prioritas, dan pemanfaatan teknologi digital untuk memastikan integritas halal dari hulu ke hilir.
Head of Halal Development dari PIJ Halal Ventures Sdn. Bhd., Wan Aminudin, menjelaskan rencana besar pengembangan kawasan industri halal melalui Johor-Singapore Special Economic Zone (JS-SEZ). Kolaborasi ini mencakup enam bidang kerja sama utama, antara lain: pusat pengumpulan bahan baku halal, platform e-commerce halal terintegrasi, pusat pameran internasional produk halal, klaster industri pengolahan halal, pengembangan standar dan legalitas, serta pusat R&D halal bersama.
Plt. Direktur Industri Produk Halal KNEKS, Putu Rahwidhiyasa, menyampaikan bahwa kerja sama ini sejalan dengan agenda nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia.
Deputi Kemitraan dan Standardisasi Halal BPJPH, Abd. Syakur, menekankan pentingnya percepatan implementasi sistem jaminan halal (SJPH) untuk jasa penyimpanan, jasa pengemasan, dan jasa pendistribusian, yang merupakan bagian dari jasa logistik halal. BPJPH mencatat peningkatan signifikan jumlah produk bersertifikat halal, hingga lebih dari 6 juta produk dalam lima tahun terakhir.
TransTRACK, yang diwakili oleh Erlangga Bayu Setyawan, dalam presentasinya memaparkan inovasi Halal Logistics Platform (HLP), sebuah sistem digital yang memungkinkan pelacakan real-time terhadap pergerakan logistik dan penanganan produk halal. Sistem ini memberikan jaminan terhadap integritas halal selama proses transportasi, penyimpanan, hingga distribusi, serta dapat digunakan sebagai alat audit dan pelaporan oleh otoritas terkait.
Dr. Dwitya Agustina, S.T., M.B.A. dari ESQ Halal Center, sebagai mitra domestik, memperkenalkan ekosistem pendampingan halal yang telah menjangkau lebih dari dua juta alumni sejak tahun 2000. Mereka juga menyediakan layanan sertifikasi profesi halal, serta pelatihan auditor halal dan penyelia halal yang telah diakui oleh BPJPH.
Kerja sama ini diharapkan mampu meningkatkan nilai perdagangan halal hingga 40% dalam lima tahun, dengan menciptakan 5.000 lapangan kerja baru, serta menjadikan Johor dan Indonesia sebagai poros utama industri halal di Asia Tenggara.
Penulis : Azumah P Amuna
Redaktur Pelaksana : Lidya Dewi N