Tokyo, 29 September 2024 - Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) yang diwakilkan oleh Sholahudin Al Aiyub selaku Direktur Eksekutif hadir dan memberikan sambutan secara daring pada acara peluncuran Halal International Trust Organization (HITO) di Jepang (29/9). HITO didirikan oleh Pemerintah Indonesia melalui KBRI Tokyo dan merupakan lembaga sertifikasi halal berbasis komunitas Muslim di Jepang, yang bertujuan untuk mendampingi para pengusaha pangan lokal di Jepang dalam menyusun kebijakan halal, serta menerapkan prinsip-prinsip kehalalan produk.
Peluncuran ini merupakan salah satu bentuk tindaklanjut dari Pelatihan Penyelia Halal oleh KNEKS dan KBRI Tokyo pada rentang bulan Mei hingga Juni 2024 untuk warga Indonesia di Jepang, dalam upaya pengembangan ekosistem halal di Jepang. Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat literasi dan kompetensi sumber daya manusia Indonesia di Jepang dalam bidang halal. SDM yang kompeten di bidang halal merupakan salah satu pilar dalam pengembangan ekosistem halal.
Peluncuran HITO dipimpin oleh Yaqut Cholil Qoumas selaku Menteri Agama RI, didampingi oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBPP) Republik Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi. Turut hadir dalam peluncuran ini, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Muhammad Aqil Irham, Sekretaris BPJPH Chuzemi, Kepala Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) Zahrul Muttaqin. Hadir juga melalui zoom Plt. Direktur Industri Produk Halal KNEKS Putu Rahwidhiyasa.
Menteri Agama Yaqut menyampaikan bahwa Sertifikasi halal HITO akan menjadi bagian penting dari ekosistem halal di Jepang yang dibangun oleh Komunitas Muslim Indonesia di Jepang. Peluncuran HITO diharapkan juga akan dapat memperluas akses produk halal Indonesia, termasuk produk-produk UMKM ke pasar internasional yang lebih luas.
“Hal tersebut bukan hanya sebuah prestasi bagi UMKM, tetapi juga langkah besar dalam mendukung produk halal Indonesia bersaing secara global, sekaligus memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang dalam sektor ekonomi terutama pada industri halal," ujar Menteri Agama.
Duta Besar Heri Akhmadi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pasar halal Jepang terus bertumbuh dan nilainya diproyeksikan mencapai lebih dari USD 68 juta pada tahun 2024, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 6,3%. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya permintaan baik dari komunitas Muslim lokal maupun meningkatnya jumlah wisatawan Muslim yang berkunjung ke Jepang.
“HITO merupakan respons langsung terhadap permintaan yang terus berkembang ini. Lembaga sertifikasi halal ini tidak hanya mematuhi standar halal global, tetapi juga mempertimbangkan kondisi lokal dan kearifan budaya Jepang yang unik,” pungkas Akhmadi.
Hal senada disampaikan oleh Sholahudin Al Aiyub selaku Direktur Eksekutif KNEKS, yaitu Peluncuran HITO merupakan langkah awal dari pengembangan ekosistem halal berbasis komunitas Muslim di Jepang. Sebagai negara yang menjadi destinasi wisata dan memiliki banyak sekali produk strategis, tentu penting untuk masuk ke sektor halal. Banyaknya travelers yg datang ke jepang butuh pelayanan makanan dan minuman halal. Produk-produk Jepang juga memiliki market lebih luas di luar negeri, apabila memenuhi kriteria kehalalan.
Sholahudin menambahkan, “Konsep halal bukan hanya sekadar label, tetapi merupakan sebuah komitmen terhadap kualitas, kebersihan, dan keamanan produk dari hulu sampai ke hilir, agar selalu sesuai dengan syariat Islam dan bebas dari kontaminasi zat yang diharamkan”.
KNEKS mendorong seluruh pihak terkait untuk bersama-sama mendukung inisiatif pengembangan ekosistem halal di Jepang, sehingga dapat terjalin kerja sama yang erat antara Pemerintah, Pelaku Usaha, dan Masyarakat di Jepang untuk mewujudkan ekosistem halal yang berkelanjutan. Selain itu, perlu untuk terus disosialisasikan pentingnya sertifikasi halal dan manfaatnya bagi konsumen, agar semakin banyak pihak yang memahami dan mendukung gerakan ini.
Dalam kegiatan ini, Duta Besar Heri Akhmadi juga menyerahkan sertifikasi halal HITO kepada 5 perusahaan di Jepang, yang terdiri atas Nine Stars, Co. Ltd., ruparupa Japan, Ani & Ivan, Maruzen Co. Ltd., dan Monggo Moro.
Penulis: Eva Afifah Tsurayya
Redaktur Pelaksana: Ishmah Qurratu'ain