Jakarta, KNEKS - Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) melakukan audiensi kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada Rabu (22/2). Kunjungan ini merupakan salah satu upaya inisiasi pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) Usaha Syariah Berbasis Teknologi, Kreativitas dan Inovasi yang beranggotakan Pengarah dari berbagai Kementerian dan Lembaga (K/L), termasuk diantaranya Kemenparekraf.
Kunjungan kerja ini dipimpin oleh Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah ME KNEKS, Putu Rahwidhiyasa, beserta Deputi Direktur Riset, Ginanjar Dewandaru, dan Deputi Direktur Inkubasi Bisnis Syariah, Helma Agustiawan.
Putu menyampaikan bahwa pada Rapat Pleno ke-3 KNEKS yang lalu, Wakil Presiden RI selaku Ketua Harian KNEKS memberi arahan agar segera membentuk Kelompok Kerja Usaha Syariah Berbasis Teknologi, Kreativitas dan Inovasi dengan tujuan, yaitu: untuk meningkatkan nilai tambah dan produktivitas usaha syariah.
Pada kunjungan kali ini, KNEKS disambut oleh Muhammad Neil El Himam. Selaku Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf. Neil mengatakan bahwa sektor Ekonomi Kreatif (Ekraf) memiliki irisan dengan ekonomi syariah karena memiliki nilai-nilai syariah karena risiko ditanggung bersama dan keuntungan dinikmati bersama (royalti, HAKI).
Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf menyambut baik usulan inisiatif pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) Syariah Berbasis Teknologi, Kreativitas dan Inovasi. Menurutnya, saat ini terdapat 17 subsektor Ekonomi Kreatif di Indonesia yang dapat disinergikan dengan Program Prioritas KNEKS.
Sektor Ekraf seperti kuliner, fesyen, pengembangan permainan (aplikasi dan game), kriya, arsitektur memiliki irisan dengan ekonomi syariah. Kemenparekraf memiliki program seperti Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) yang mendorong adanya peningkatan kapasitas dan pameran kepada para Pelaku Ekonomi Kreatif; serta program Santri Digital Preneur yang merupakan konten podcast sebagai sarana promo produk-produk yang dihasilkan oleh Pesantren.
Harapannya, Program yang telah dibuat oleh Kemenparakref tersebut dapat dikolaborasikan dengan Program KNEKS agar ke depan rantai nilai Ekraf dapat terhubung dengan sub-sektor terkait, misalnya pengembangan Pariwisata Muslim yang berhubungan erat dengan sektor makanan-minuman halal dan hotel/akomodasi ramah muslim.
Penulis: M.Quraisy
Redaktur Pelaksana: Ishmah Qurratu'ain