Mataram, KNEKS - Taufik Hidayat selaku Plt. Direktur Eksekutif KNEKS memberikan kuliah umum terkait “Peluang Halal Market Place bagi UMKM di NTB”. Kuliah umum ini dilaksanakan secara luring di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram (Unram) pada hari Rabu (30/11).
Pertemuan ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Unram dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unram Bambang Hari Kusumo, beserta para dosen dan civitas akademika Universitas Mataram. Selain itu, Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah KNEKS Sutan Emir Hidayat dan Direktur Eksekutif Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) NTB Muhaimin juga turut menyaksikan kegiatan ini.
Sebelumnya, acara ini diawali dengan sesi penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara KNEKS dengan Universitas Mataram. Kerja sama ini didasari oleh adanya keinginan untuk saling menunjang pelaksanaan pembangunan Ekonomi dan Keuangan Syariah dalam rangka mencapai tujuan Nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pengembangan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, termasuk pelaksanaan teknis maupun secara materi dan konsep, sebagai bagian dari pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, merupakan kesepahaman pada kerja sama ini.
Setelah penandatanganan Taufik Hidayat mulai memberikan paparannya. Beliau menyampaikan bahwa ekonomi syariah menjadi daya tarik baru dalam perekonomian global seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap konsep ekonomi yang berbasis etika dan pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan. Dengan didukung oleh tren populasi muslim global yang terus meningkat, ekonomi syariah menjadi sebuah arus baru dalam arus utama perekonomian global dan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi global.
“Indonesia dengan mayoritas penduduknya adalah muslim merupakan konsumen terbesar produk halal dan pasar untuk produk-produk halal. Potensi dampak ekonomi industri halal terhadap produk domestik bruto nasional cukup besar yakni USD 3,8 miliar,” tutur Taufik.
Menurut Indonesia halal lifestyle center 2019, total pengeluaran penduduk Indonesia untuk produk dan jasa halal di semua sektor yaitu sebesar USD 218,8 miliar dan prediksi pertumbuhan hingga tahun 2025 adalah sebesar 5,3%. Saat ini Indonesia berada pada posisi ke-4 sebagai negara eksportir produk halal ke negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) setelah Malaysia, UAE, dan Saudi Arabia.
Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UMKM, jumlah UMKM Provinsi Nusa Tenggara Barat per tahun 2022 ialah 2.647 UMKM. Jumlah UMKM tersebut tentunya masih dapat bertumbuh lebih banyak lagi dan memiliki potensi untuk naik kelas. “Terdapat setidaknya 7 metode pemasaran UMKM dari tahun 2010-2022, yaitu metode digital (e-commerce), non-digital (pasar) dan perantara, yang menjadi tiga besar metode yang sering digunakan oleh UMKM untuk memasarkan produk-produknya,” ujar Taufik.
Dengan jumlah penduduk sebanyak 265 juta jiwa yang didominasi oleh mayotitas penduduk Muslim yang merupakan generasi Y dan Z, Provinsi NTB sebagai provinsi yang mayoritas muslim dan berjuluk “Negeri 1000 Mesjid” tentu memiliki potensi yang sangat besar dalam mengoptimalkan adanya teknologi dan digitalisasi di bidang ekonomi Syariah khususnya sektor UMKM Produk Halal.
Potensi ini ditambah dengan adanya Pusat Riset Bioindustri Laut dan Darat BRIN di Lombok Utara yang ke depan akan memiliki Fasilitas Pengembangan Teknologi Produk Halal Berbasis Maritim Nasional. Pusat riset ini aktif dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi, khususnya terkait bahan-bahan berbasis maritim yang sangat kaya di NTB. Sehingga harapan ke depannya, jarak sudah bukan menjadi permasalahan lagi dalam pengiriman produk terutama yang mudah rusak.
Indonesia memiliki potensi pasar berbasis digital yang besar. Hingga tahun 2018, jumlah penduduk Indonesia yang menggunakan internet telah mencapai lebih dari 171 juta jiwa dengan persentase pertumbuhan pengguna sebesar 10,12% dalam 1 tahun. Pengguna internet tersebut sebagian besar tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera, sehingga pengembangan teknologi bagi UMKM di NTB menjadi hal yang juga penting.
Di samping itu, berdasarkan data dari Bank Indonesia tahun 2019, volume transaksi digital untuk pembayaran ritel di Indonesia terus meningkat sejak tahun 2015 dengan total transaksi mencapai hampir 6 miliyar transaksi di tahun 2018. Sehingga diharapkan Kuliah Umum “Peluang Halal Market Place bagi UMKM di NTB” ini dapat menginspirasi mahasiswa di Universitas Mataram agar dapat menjadi wirausahawan yang tangguh dan sukses di sektor UMKM produk halal sehingga dapat mendorong terciptanya masyarakat yang mandiri dalam finansial, kreatif, mandiri, dan produktif.
Penulis: Fayca Rudhatin Swartidyana
Redaktur Pelaksana: Ishmah Qurratu'ain