Surabaya, KNEKS - Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah KNEKS turut mendampingi Gubernur Jawa Timur membuka gelaran pameran Industri Halal atau East Java Halal Agro Industry Festival Tahun 2022 yang diselenggarakan di Ballroom Hotel Novotel Samator, Surabaya, Selasa (20/9). Pergelaran ini diikuti oleh 150 perwakilan yang terdiri atas Kementerian/Lembaga, Ormas, Perguruan Tinggi, hingga industri dan IKM Jawa Timur. Selain itu, dilakukan pelepasan ekspor produk halal produk makanan ringan halal sebesar 5,8 ton oleh PT Manohara Asri dengan tujuan ke Yordania dan produk biskuit halal dari PT Mega Global Food Industry sebesar 4,8 ton tujuan Arab Saudi.
East Java Halal Agro Industry Festival merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur (Disperindag Jatim) dengan melibatkan sinergi dan kolaborasi Pemangku Kepentingan dari berbagai sektor industri halal. "Saya berharap forum ini bisa meningkatkan kolaborasi dan sinergisitas, menguatkan semangat dan komitmen, serta menciptakan pemikiran-pemikiran strategis untuk memberi ruang bagi produk-produk halal agar bisa membangun akses pasar di dalam maupun di luar negeri,” ujar Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur.
Harapan ini sejalan dengan Program Prioritas KNEKS Sinergi Akselerasi Pengembangan Industri Halal yang telah diresmikan oleh Wakil Presiden, Ketua Harian KNEKS, tahun 2021 bersama 13 Pemangku Kepentingan. “Kita mensinergikan seluruh fungsi Kementerian dan Lembaga yang mempunyai peran pengembangan UMKM, mulai dari Kemenkeu, KemenkopUKM, Kemenperin, OJK, BI serta Pemerintah Daerah dan pemangku kepentingan lainnya. KNEKS akan bantu kerja samakan agar saling bersinergi untuk mendukung UMKM Industri Halal,” ujar Putu Rahwidhiyasa, Direktur Bisnis & Kewirausahaan Syariah KNEKS.
Gubernur Khofifah juga menyampaikan bahwa saat ini dibutuhkan banyak pendamping produk halal dalam rangka mendukung percepatan sertifikasi halal. “Di Jawa Timur akan ada apel pendamping produk halal kurang lebih 1.329 orang yang akan dilaksanakan di Universitas Malang,” jelas Khofifah.
Namun, selain Pendamping Halal diperlukan juga dukungan laboratorium yang memadai. “Tapi tetap saja ini masih memerlukan dukungan laboratorium halal di dalamnya. Meski sudah self-declare, memang masih harus mengeluarkan biaya meskipun itu sudah terbilang lebih hemat dibanding dengan sebelumnya,” lanjut Khofifah.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jatim juga menyerahkan sertifikat dan penghargaan, yaitu Sertifikat Halal untuk Industri Kecil dan Menengah (IKM), Kabupaten/Kota yang mendukung pengembangan halal, industri yang berkontribusi pada ekspor produk halal, serta kawasan industri halal atas dukungan pada IKM.
Penulis: Miftahul Achyar
Redaktur Pelaksana: Ishmah Qurratu'ain