Jakarta, KNEKS – Komite Nasional Ekonomi Syariah melakukan audiensi dengan Kementerian Koperasi dan UKM, Rabu (06/04). Putu Rahwidhiyasa (Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah ME KNEKS) didampingi beberapa Deputi Direktur menemui Cristina Agustin, Asisten Deputi Pengembangan Teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha KemenkopUKM. 

KemenkopUKM dan KNEKS memiliki kesamaan fokus tahun 2022 yaitu memperkuat inkubator bisnis. “KNEKS bekerja atas dasar ekosistem, khususnya untuk ekosistem UMKM industri halal. KNEKS tidak membentuk sesuatu yang baru tapi kami membantu interkoneksi elemen dalam ekosistem tersebut, khususnya ekosistem yang terkait UMKM. Pada direktorat kami, salah satu divisi yang membidangi Inkubasi UMKM, yaitu Divisi Inkubasi Bisnis Syariah,” jelas Putu ketika membuka diskusi. 

“Untuk inkubasi, KemenkopUKM masuk melalui lembaga inkubator. Lembaga inkubator memiliki keluaran yaitu UMKM dengan hasil inkubasi yang paling baik yang dikategorikan sebagai start-up. Capaian dari program tahun lalu ada 54 start-up yang menyelesaikan proses inkubasi,” jelas Cristina. 

Deputi Direktur Inkubasi Bisnis Syariah ME KNEKS mencetuskan ide program lanjutan bagi start-up hasil inkubasi KemenkopUKM tahun lalu. “Terkait dengan inkubasi, KNEKS spesifik pada industri halal. Jika ada start-up yang dikembangkan bisa dimasukkan ke dalam ekosistem halal, akan membantu pertumbuhan lanjutan bagi mereka,” ujar Helma.  

“Kami setuju bahwa 54 start-up dapat dibuatkan program pasca inkubasi sehingga dapat meningkatkan kualitas mereka, contohnya program pelatihan sertifikasi halal. Namun 230 UMKM yang difasilitasi inkubasi belum bisa dikatakan start-up, harus dipilah dulu, mana yang benar-benar menghasilkan produk sehingga bisa dikolaborasikan,” jawab Cristina.  

Diperlukan pemetaan dan diskusi lebih lanjut kolaborasi inkubasi UMKM industri halal. “Demi kelancaran kolaborasi yang akan dilakukan kementerian dan lembaga yang menangani UMKM, perlu ada koordinasi untuk sinkronisasi dan KNEKS siap menjadi bagian yang mengkoordinasikan hal tersebut,” pungkas Putu. 

Penulis: Anindita Widyaningrum
Redaktur Pelaksana: Ishmah Qurratu'ain