IDEN
Refinitiv: Bank Syariah Indonesia Akan Jadi Pemain Utama Pendanaan Lokal
01 January 2021

Jakarta, KNEKS - Penggabungan usaha (merger) usaha tiga bank syariah milik Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), yakni PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri direncanakan rampung awal Februari tahun depan.

Menanggapi rencana merger tersebut, Head of Islamic Finance Refinitiv Mustafa Adil mengatakan bank hasil dari merger itu akan menjadi pemain utama dalam pendanaan lokal di Indonesia.

Bank yang nantinya bernama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (Bank Syariah Indonesia) ini akan berpartisipasi dalam memfasilitasi pendanaan yang sebelumnya tidak dapat didanai bank-bank syariah sebelumnya. Sehingga Bank Syariah Indonesia diprediksi akan mendongkrak ekonomi syariah Indonesia.

Kemampuan pembiayaan suatu bank syariah di suatu negara amat penting. Maka dari itu, dengan kemampuan Bank Syariah Indonesia akan mampu berperan dalam proyek-proyek besar yang sebelumnya tidak tersentuh.

“Bank Syariah Indonesia akan mampu berpartisipasi dalam memfasilitasi pendanaan yang sebelumnya tidak dapat didanai," imbuhnya, dalam konferensi pers, Selasa (15/12).

Sementara itu, Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah Manajemen Eksekutif KNEKS Sutan Emir Hidayat mengatakan rencana merger tiga bank syariah milik Himbara diprediksi menjadi satu bank yang cukup besar di Tanah Air. “Harapannya akan menjadikan pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah lebih cepat lagi,” tambahnya.

Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat, dengan aset keuangan syariah naik dari 86 miliar dolar AS di 2018 menjadi 99 miliar dolar AS di 2019.

Sebagai gambaran, Bank Syariah Indonesia akan didukung dengan lebih dari 1.200 cabang, 1.700 jaringan ATM, serta didukung 20 ribu lebih karyawan di seluruh Indonesia. Bank hasil penggabungan ini akan mampu memberikan layanan finansial berbasis syariah, layanan sosial bahkan spiritual bagi lebih banyak nasabah.

Selain itu, bank ini nanti akan memiliki aset mencapai Rp214,6 triliun dengan modal inti lebih dari Rp20,4 triliun. Jumlah aset dan modal inti tersebut menempatkan bank hasil penggabungan dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset.

Penulis: Andika & Aldi
Redaktur Pelaksana: Ishmah Qurratu'ain

Berita Lainnya