Jakarta, KNEKS – KNEKS menyambut baik dan mendukung inisiasi positif yang tengah dilakukan oleh FEBI UIN Sunan Kalijaga selaku inisiator untuk pengembangan kurikulum Program Studi (Prodi) Manajemen Keuangan Syariah di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah KNEKS Sutan Emir Hidayat dalam kegiatan audiensi bersama para Ketua Program Studi (Kaprodi) Manajemen Keuangan Syariah (MKS) se-Indonesia. Dalam pertemuan ini, dihadiri Dekan FEBI UIN Sunan Kalijaga dan 14 perwakilan Prodi Manajemen Keuangan Syariah se-Indonesia dari Sabang sampai Merauke. “Kita perlu bersama-sama untuk mewujudkan kurikulum yang selaras.” ujar Emir, Kamis (8/10)
Pertemuan ini dilakukan secara daring untuk menginisiasi pembentukan konsorsium nasional program studi manajemen keuangan syariah dan penyelarasan kurikulum Prodi MKS dengan kebijakan kampus merdeka.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Divisi Pengembangan SDM Ekonomi Syariah KNEKS Mohammad Soleh Nurzaman juga memberikan dukungan serta arahannya untuk pengembangan kurikulum Prodi MKS.
“Hal yang perlu dilakukan adalah tentu membentuk Asosiasi Prodi Manajemen Keuangan Syariah, kemudian bersama-sama membahas Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) untuk Prodi MKS, selanjutnya dapat diturunkan kepada mata kuliah inti beserta RPS yang bisa disepakati bersama-sama.” tambah Soleh.
Dalam kesempatan tersebut, perwakilan Prodi MKS yang hadir sepakat mengamanahkan Dr. M. Yazid, Ketua Prodi MKS FEBI UIN Sunan Kalijaga, sebagai Ketua Pertama Asosiasi Prodi MKS di Indonesia.
“Kita harus mendiskusikan hal yang konkrit, sharing kurikulum MKS dari masing-masing, untuk selanjutnya kita samakan, mana yang menjadi ciri perguruan tinggi masing-masing, mana yang menjadi ciri perguruan tinggi nasional.” ujar Yazid.
“Perlu ada aspek-aspek strategis yang harus disiapkan, seperti menentukan agenda-agenda strategis, sehingga saat pertemuan diwaktu selanjutnya pembahasannya bisa lebih fokus. KNEKS menjembatani informasi untuk mendukung kegiatan bapak/ibu, namun selebihnya semua keputusan tetap menjadi wewenang Bapak/Ibu.” pungkas Soleh.
Penulis: Annissa dan Sudarmawan
Redaktur Pelaksana: Iqbal