DENPASAR, KNKS - Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) melakukan kunjungan ke Bali, Selasa (17/12). Serangkaian kegiatan akan dilakukan KNKS di pulau dewata tersebut.
Dalam kunjungannya, Direktur Pendidikan dan Riset Keuangan Syariah KNKS, Sutan Emir Hidayat mengatakan, indeks literasi keuangan syariah Indonesia pada tahun 2019 adalah sebesar 8,93 persen, meningkat dari tahun 2016 yang hanya sebesar 8,11 persen.
“Sementara, indeks literasi keuangan syariah di Provinsi Bali masih kecil yakni sebesar 1,1 persen,” jelasnya menegaskan saat mengisi materi di STAI Denpasar Bali. Karenanya, potensi ekonomi syariah di Bali sangat besar untuk berkembang. Terlebih, Bali telah memenangkan World’s best family friendly hotel pada ajang World Halal Tourism Awards 2016.
Selain itu, secara demografi Bali memiliki potensi, menurut data statistik yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019 adalah luas Bali tercatat delapan kali lebih besar dari Singapura dan lima kali lebih luas dari Hongkong. Sektor potensial pengembangan ekonomi syariah di Bali di antaranya sektor pertanian, sektor konstruksi, dan sektor pariwisata.
Ketua Majelis Ulama Indonesia Provinsi Bali, Taufik As'adi mengatakan, tantangan ke depan ekonomi syariah sebenarnya terletak dalam diri sendiri. “Kitalah yang harus bisa meningkatkan literasi keuangan syariah di diri kita sendiri, dengan kemauan dengan kesempatan yang ada,” ujar Taufik.
Dalam kesempatan ini juga, KNKS melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara KNKS dengan STAI Denpasar Bali.
Penulis: Aldiansyah Nurrahman, Achi Hartoyo
Redaktur Pelaksana: Achmad Iqbal