IDEN
KNKS Membuka Kerjasama Pembangunan Infrastruktur Melalui Pembiayaan Syariah
14 November 2019

JAKARTA, KNKS - Tren belanja infrastruktur global di negara berkembang menunjukkan peningkatan yang berkesinambungan, dengan didominasi sektor listrik dan jalan.

Direktur Bidang Inovasi Produk, Pendalaman Pasar & Pengembangan Infrastruktur Sistem Keuangan KNKS, Ronald Rulindo menjelaskan, keuangan syariah dengan pembangunan infrastruktur sanagt cocok antara satu dan lainnya. "Karakteristik keuangan syariah sejalan dengan pembangunan infrastuktur, karena karakter dasar keuangan syariah harus bebas dari gambling, atau kita biasa sebut gharar ataupun masyir, dan tentu keuangan syariah menghilangkan riba," papar Ronald, Selasa (12/11).

Ronald menambahkan, terkait infrastruktur, KNKS sudah bekerja sama dengan PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (PII), yang sudah banyak in charge dengan Public Private Partnership (PPP) dengan harapan dapat meningkatkan Islamic PPP di Indonesia. "Kita juga bekerja sama dengan dewan syariah nasional untuk fatwanya dan PT PII untuk bagaimana melakukan pembangunan infrastruktur sesuai syariah untuk Islamic PPP," sambung Ronald.

Memang, lanjut Ronald, industri keuangan Islam relatif baru dan masih menghadapi berbagai tantangan. Namun, memiliki potensi besar dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Pemerintah Indonesia terus mendorong kontribusi industri keuangan syariah terhadap pembangunan infrastruktur, dan KNKS terbuka bagi para pemangku kepentingan untuk berkolaborasi. "Kami terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dengan keahlian dan minat yang relevan dalam mendukung pembangunan infrastruktur melalui pembiayaan syariah," tandas Ronald.

Di tempat yang sama, Ketua bidang hukum dan keuangan Islam Durham University, Prof. Habib Ahmed Sharjah menjelaskan, total investasi keuangan syariah didalam sektor pembangunan infrastruktur dari Islamic Development Bank (IsDB) hanya di level 4,74 persen. "Karena IsDB tidak sepenuhnya hanya mengurusi pembangunan infrastuktur, namun total asetnya paling paling banyak dibanding takaful dan sukuk, yaitu 1.598,9 milyar dolar AS," papar Habib Ahmed.

Sektor investasi keuangan syariah dalam pembangunan infrastuktur tahun 2017-2018, takaful dengan total aset 42,5 milyar dolar AS dengan presentasi pembangunan infrastuktur mencapai 2.0 persen, sedangkan sukuk dengan presentasi 11,57 persen dengan total aset 344,8 milyar dolar AS.

Penulis: Romy Syawal, Achi Hartoyo
Redaktur Pelaksana: Achmad Iqbal

Berita Lainnya