JAKARTA, KNKS - Pengembangan pariwisata halal Indonesia merupakan salah satu program prioritas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Pemerintah mempunyai visi menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata halal kelas dunia.
“Ini targetnya sudah ditetapkan. Kemenparekraf mempunyai sembilan strategi (untuk visi menjadikan wisata halal kelas dunia),” kata Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Ekonomi dan Kawasan Kreatif, Kemenparekraf Anang Sutono, dalam Focus Group Discussion IV Rencana Implementasi Pengembangan Ekonomi Syariah Indonesia 2020-2024 yang diselenggarakan Komite Nasional Keuangan Syairah (KNKS), di Ritz-Carlton, Jakarta, Jumat (22/11).
Berikut ini sembilan strategi Kemenparekraf: Pertama, memberikan fasilitas dan pelayanan yang memudahkan wisatawan. Kedua, meningkatkan daya tarik atau atraksi Muslim. Ketiga, mengembangkan konektivitas destinasi wisata halal. Keempat, melakukan pemasaran berdasarkan tujuan, asal, dan waktu, serta preferensi dari pasar travel Muslim. Kelima, mengembangkan promosi dan marketing komunikasi untuk penjualan wisata halal.
Keenam, mendorong penggunaan media digital untuk pemasaran. Ketujuh, mngembangkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia. Kedelapan, memperkuat kebijakan dan kelembagaan, menyinergikan pemangku kepentingan, dan melakukan penelitian. Kesembilan, meningkatkan kompetensi industry melalui pengembangan destinasi wisata ramah Muslim.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, dalam lima tahun ke depan atau 2024, Kemenparekraf menargetkan wisatawan mancanegara Muslim yang datang ke Indonesia bisa mencapai enam juta pengunjung. Sementara itu, hingga akhir 2019 diproyeksikan wisman Muslim yang ke Indonesia menembus 3,6 juta jiwa.
Data Global Muslim Travel Index 2019 menunjukkan bahwa hingga tahun 2030, jumlah wisatawan Muslim diproyeksikan akan menembus angka 230 juta di seluruh dunia. Selain itu, pertumbuhan pasar pariwisata halal Indonesia di tahun 2018 mencapai 18 persen, dengan jumlah wisatawan Muslim mancanegara yang berkunjung ke destinasi wisata halal prioritas Indonesia mencapai 2,8 juta dengan devisa mencapai lebih dari Rp40triliun.
Direktur Eksekutif KNKS, Ventje Rahardjo Soedigno mengatakan, sektor pariwisata merupakan bagian yang sangat kuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional 2020-2024. “Di dalamnya (RPJM) itu komponen parisiwsata halal mudah-mudahan menjadi bagian yang lebih kuat lagi,” harap Ventje.
Diungkapkan Ventje, dalam peringat dunia, pariwsiata Muslim Indonesia masih kalah dari Malaysia, Turki, dan Uni Emirat Arab. Namun bukan tidak mungkin Indonesia akan mengejar negara-negara tersebut.
Penulis : Aldiansyah Nurrahman, Achi Hartoyo
Redaktur Pelaksana: Achmad Iqbal