IDEN
Ekosistem Halal Sebagai Sumber Baru Pertumbuhan Ekonomi
08 October 2019

JAKARTA, KNKS - Secara umum, pilar di dalam Masterplan Ekonomi Syariah di Indonesia (MEKSI) 2019-2024 membahas strategi untuk mengembangkan industri halal di Indonesia. Salah satu pilarnya ialah membahas strategi guna memperkuat dalam rantai nilai halal, dengan salah satu program utama yang membangun hubungan halal regional.

Namun, masterplan tersebut belum menjelaskan lebih jauh tentang clustering berdasarkan potensi industri halal di Indonesia. Oleh karena itu, kajian lebih lanjut diperlukan mengenai strategi pengembangan industri halal di Indonesia.

Ilmuwan dan Ahli Bioteknologi Indonesia, Irwandi jaswir menjelaskan belum ada satu standar halal yang bisa dipakai oleh seluruh negara, meskipun dasarnya sama. Namun, ada beberapa perbedaan pendapat dalam beberapa hal sehingga sedikit banyak membuat kesan apakah Islam di negara satu dan lainnya berbeda-beda.

"Solusinya adalah mutual recognition," paparnya di dalam acara workshop Strategi Nasional Pengembangan Industri Halal, Mercure Hotel Alam Sutera, Tangerang Selatan, Jumat (4/10).

Jaswir yang bekerja di koordinator riset di Halal Industry Research Centre, Universitas Islam Internasional Malaysia (IIUM) mencontohkan, di Malaysia, perusahaan yang mengurus sertifikasi halal wajib memiliki halal eksekutif yang diberikan pelatihan dengan minimal level sarjana.

"Alangkah lebih baik jika industri halal dimiliki oleh orang Islam sendiri, karena kita yang tahu prinsipnya, jadi tidak hanya business purpose saja, sementara halal integrity bisa membangun industri halal yang sesuai syariah secara berkelanjutan dan program halal awareness itu sama pentingnya dengan industri halal itu sendiri. Perlu mengedukasi masyarakat, karena teknologi dan bahan-bahan itu berkembang terus," sambung Jaswir.

Saat ini, di Malaysia, lebih lanjut dikatakan Jaswir, halal ekosistem menjadi hal yang berpotensi untuk dikembangkan dan aturannya tentang halal ekosistem itu sifatnya menyeluruh tidak bisa satuan, mulai dari produksinya, layanan, infrastruktur, dukungan pemerintah, dan sumber daya manusia, dikarenakan halal dapat menjadi sumber baru dalam pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan pengalaman, Jaswir menyampaikan apa yang menjadi kesimpulan mengenai halal industri ini ialah besarnya peranan dari pemerintah, yang harus membina UMKM dengan standar tertentu yang menjamin kualitas produk agar bisa dijual, bisa melalui insentif ataupun subsidi, namun perlakukan standar halalnya tetap sama, tapi diberikan kemudahan dalam prosesnya.

Penulis: Romy Syawalludin, Aldiansyah Nurrahman
Redaktur Pelaksana: Achmad Iqbal

Berita Lainnya