IDEN
Mendorong Ekspor Indonesia Melalui Industri Halal
26 September 2019

JAKARTA, KNKS - Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) menghadiri Roundtable Series Global Islamic Economy Summit di Hotel Le-Meridien, Jakata (25/9). Acara yang diselenggarakan oleh Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) bersama dengan Bank Indonesia mengangkat tema “Indonesia as the Engine of Global Halal Economy”.

Acara tersebut merupakan rangkaian menuju Islamic Sharia Economy Festival (ISEF) 13-17 November 2019 mendatang. Hadir pula para pelaku industri ekonomi syariah global diantaranya, DIEDC, DinarStandard, HTMC, DMCC, dan Responsible Finance Institute (RFI), dan lain sebagainya. 

Dalam kesempatan tersebut Direktur Pengembangan Ekonomi Syariah dan Industri Halal KNKS, Afdhal Aliasar, menyampaikan bahwa KNKS sangat terbuka terhadap berbagai kesempatan kolaborasi dengan stakeholders internasional. Ia menyampaikan KNKS tengah menyiapkan Strategi Nasional Pengembangan Industri Halal. 

“KNKS hadir untuk mengimplementasikan Masterplan Ekonomi Syariah (MEKSI), memajukan Indonesia melalui ekonomi syariah. Kemudian, kami tengah menyiapkan Strategi Nasional Pengembangan Industri Halal dan akan melibatkan banyak stakeholders. Kami terbuka bagi segala masukan dan kolaborasi dalam pelaksanaannya,” jelas Afdhal.

Afdhal menyampaikan inisiatif tersebut merupakan langkah KNKS untuk menghubungkan pergerakan sektor keuangan syariah dan sektor riil, mendorong ekspor, memperkuat perekonomian negeri.

“KNKS ingin dorong ekspor Indonesia khususnya di Industri Halal dan kita optimis dengan peningkatan kualitas produk dalam negri, jumlah ekspor ini dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, salah satu upaya kami dimulai dengan menjalin hubungan kerjasama antar negara, contohnya Dubai. Kita lihat mereka sangat serius dalam pengembangan industri halal nya,” jelas Afdhal

Di sesi acara yang mengangkat tema “The Internationalization of the Halal Companies, Challenges and Opportunities for Indonesia”, CEO DinarStandad, Rafi-uddin Shikoh, menyampaikan pandangannya terhadap pengembangan ekonomi syariah di Indonesia khususnya industri halal. 

“Indonesia memiliki ekosistem industri halal yang siap, dari berbagai sektor industri halal seperti fesyen muslim, pariwisata halal, farmasi dan kosmetik halal, makanan halal, media halal. Untuk itu, upaya yang perlu di dorong adalah internasionalisasi perusahaan-perusahaan dan perkuat branding,“ ujar Rafi-uddin. 

Dalam kesempatan yang sama pula, Deputy CEO Dubai Islamic Economy Development Center (DIEDC) menyampaikan keterbukaannya terhadap berbagai kolaborasi dengan Indonesia kedepannya. 

“Dubai sebagai pioneer dalam pengembangan Halal Value Chain di negaranya akan menjadi strategic partner untuk Indonesia dalam pengembangan HVC. Kita akan dorong kolaborasi dan menjaga komitmen akan hal tersebut dan semua akan kita wadahi melalui Acara Indonesia Sharia Economy Festival (ISEF) 2019 bulan November mendatang” ujar Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Anwar Bashori

Penulis : Khairana Izzati
Redaktur Pelaksana : Achmad Iqbal

Berita Lainnya