IDEN
Potensi Besar NTB untuk Pengembangan Ekonomi Syariah dan Industri Halal
06 September 2019

MATARAM, KNKS – Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) mengunjungi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam rangka melakukan penyusunan Islamic Business Case Study untuk potensi muslim-friendly tourism dan konversi Bank NTB Syariah.

Dalam kunjungannya ke NTB, Direktur Pendidikan dan Riset Keuangan Syariah KNKS Sutan Emir Hidayat disambut baik oleh Gubernur NTB Zulkieflimansyah di Kantor Gubernur NTB, Mataram, Rabu (4/9).

Selama di NTB Emir mengunjungi Dinas Pariwisata, Pengelola Resort Kawasan Pariwisata, Bank Syariah NTB, dan UIN Mataram sebagai salah satu institusi pendidikan yang ada di NTB.

Sebagai provinsi yang memiliki potensi pariwisata dengan kearifan lokal dan sumber daya alam yang melimpah, NTB menjadi salah satu destinasi pariwisata halal Indonesia.

“Salah satunya keberadaan Hotel Svarga, yang telah mendeklarasikan sebagai hotel pertama yang mendapatkan sertifikasi halal untuk makanan dan bar-nya,” kata Emir.

Saat kunjungan ke NTB, Emir bersama tim KNKS juga mengunjungi tempat-tempat wisata di Lombok untuk memastikan apakah konsep pariwisata halal sudah diterapkan.

Pariwisata halal atau akrab dikenal muslim-friendly tourism ini menjadi salah satu sektor yang berpotensi kuat dalam pengembangan ekonomi Syariah NTB. Potensinya besar untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.

“Perkembangan ekonomi Syariah di NTB cukup pesat, khususnya untuk sektor pariwisata atau muslim-friendly tourism dan dunia makanan halal. Hal ini terkait dengan komitmen Pemda-nya untuk menjadikan NTB sebagai Pusat wisata halal dan pengembangan ekonomi Syariah,” jelas Emir.

Akan tetapi, masih ada masyarakat sekitar yang tidak peduli terhadap pengembangan ekonomi Syariah dan pariwisata halal di NTB. “Literasinya masih harus ditingkatkan,” jelas Emir.

Dalam kunjungannya Emir juga melihat banyaknya sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di NTB. “Saya juga sempat mengunjungi satu desa yang secara terstruktur mereka itu hampir semuanya adalah UMKM pengrajin tenun, ada di Desa Sade. Nah, ini bisa kita dorong untuk UMKM ini dapat berkembang, juga dengan UMKM di desa lainnya,” kata Emir.

Dorongan ini berkaitan dengan penguatan UMKM. Emir mengharapkan sektor UMKM itu dapat didukung dari segi teknis maupun pembiayaannya secara syariah.

 

Penulis: Annissa Permata dan Aldiansyah
Redaktur Pelaksana: Achmad Iqbal

Berita Lainnya