IDEN
Bupati Bener Meriah Undang KNKS Kembangkan Ekonomi Syariah
04 September 2019

BENER MERIAH, KNKS - Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) melakukan kunjungan dan pemetaan potensi ekonomi syariah Kabupaten Bener Meriah, Aceh. Selama tiga hari, terhitung 27-29 Agustus 2019, KNKS datang langsung ke Bener Meriah untuk mendalami potensi yang ada di sana.

Kegiatan ini merupakan bentuk respon KNKS atas undangan dari Bupati Bener Meriah untuk melakukan kunjungan dan melakukan pemetaan ekonomi syariah di Kabupaten Bener Meriah.

Dalam kunjungan ini, hadir sejumlah pejabat KNKS, diantaranya Direktur Bidang Keuangan Inklusif, Dana Sosial Keagamaan dan Keuangan Mikro Syariah Ahmad Juwaini, Direktur Bidang Pengembangan Ekonomi Syariah dan Industri Halal Afdhal Aliasar, Kepala Divisi Dana Sosial Keagamaan Urip Budiarto, Kepala Divisi Keuangan Inklusif Jamil Prathama Abbas, Kepala Divisi Keuangan Mikro Syariah Bagus Aryo, Kepada Divisi Standardisasi dan Sertifikasi Halal Ni Putu Desinthya, Analis Standardisasi dan Sertifikasi Halal Eva Afifah Tsurayya, Analis Dana Sosial Keagamaan Amrial, serta Analis Pergadangan dan Halal Supply Chain Abiyyah.

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan KNKS, yaitu Rapat Koordinasi Awal dengan para perwakilan pemerintah Kabupaten Bener Meriah, dilanjutkan dengan Focus Group Discussion yang jalankan secara paralel dengan bahasan mengenai sektor Dana Sosial Keagamaan, Keuangan Mikro Syariah, dan Industri Halal.

Agenda lainnya yang dilakukan dalam kunjungan tersebut adalah survei ke Kantor Baitul Maal, kantor Badan usaha milik desa (Bumdes) atau Badan Usaha Milik Kampung (BUMK), pelaku usaha kopi, petani kopi, dan unit usaha BUMK. Di akhir kunjungan, tim KNKS pemetaan ekonomi syariah Bener Meriah berdasarkan hasil kunjungan yang dilakukan.

Selama di Bener Meriah, KNKS menemukan enam potensi ekonomi syariah, yakni adanya Qanun Aceh yang mengatur penerapan ekonomi syariah, potensi zakat pertanian dan zakat perdagangan yang besar, banyaknya koperasi yang ingin konversi ke syariah, potensi wisata alam yang tinggi, Kopi Gayo yang terkenal di dunia, dan kebun tanaman kopi yang luasnya hingga 46 ribu hektar.

Dari potensi dan peluang yang ada, Juwaini mengungkapkan, Bener Meriah dapat mengintegrasikan keuangan syariah dan industri halal dalam pengelolaan komoditas kopi.

“KNKS mengemas kopi ke dalam rekomendasi besar untuk Benar Meriah. Karena Bener Meriah memiliki produk komunitas kopi yang sudah terkenal di dunia, terbaik dunia. Pembeli kopi dari Bener Meriah sudah berasal dari berbagai macam negara di Amerika dan Eropa,” jelas Juwaini.

KNKS merekomendasikan kopi dapat menjadi lokomotif pengembangan ekonomi syariah di Bener Meriah. Ekosistem ekonomi syariah dapat diciptakan melalui industri kopi sebagai langkah pengembangan ekonomi syariah di Bener Meriah.

Ke depan, ekosistem ini diharapkan akan menghasilkan dampak berupa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), meningkatkan kesejahteraan dan mengatasi kemiskinan karena adanya peningkatan aktivitas produksi, meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap praktik keuangan syariah, dan penguatan berbagai sektor industri halal yang berbasis pada industrialisasi kopi.

Kedatangan KNKS ke Benar Meriah di sambut antusias oleh jajaran pemerintahan Kabupaten Bener Meriah, termasuk Bapak Bupati Bener Meriah selaku pihak yang mengundang. Kepala Bagian Perekonomian Pemerintah Kabupaten Bener Meriah, Arkiandi mengatakan senang menyambut kedatangan KNKS di Kabupaten Bener Meriah.

“Kami berharap kerja sama dengan KNKS bisa terus berlanjut sampai project ini bisa sukses dijalankan. Bener Meriah butuh panduan, saya berharap KNKS dapat menuntun Pemerintah Kabupaten Bener Meriah menggapai mimpi tersebut,” pungkas Arkiandi.

Penulis: Aldiansyah dan Yodi Izharivan
Redaktur Pelaksana: Achmad Iqbal

Berita Lainnya