JAKARTA, KNKS - Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Roadmap Pengembangan Baitul Maal wa Tamwil (BMT), di Hotel Le Meridien Jakarta, Jakarta, Rabu (7/8).
FGD ini merupakan salah satu tahapan dalam keseluruhan proses penyusunan Roadmap Pengembangan BMT yang sudah dimulai sejak bulan April 2019. Dalam forum diskusi kali ini, KNKS mengajukan 3 (tiga) pilar utama pengembangan BMT di Indonesia, yaitu Penguatan Kelembagaan dan Finansial BMT, Penyediaan Infrastruktur Pendukung, serta Penguatan Lembaga dan Sistem Pengawasan.
Direktur Keuangan Inklusif, Dana Sosial Keagamaan dan Keuangan Mikro Syariah KNKS Ahmad Juwaini mengatakan, FGD merupakan salah satu rangkaian dari upaya KNKS dalam pengembangan BMT. Nantinya diharapkan dengan upaya ini dapat mengahasilkan dokumen panduan yang bisa digunakan para BMT.
“Baik regulator maupun pelaku industri dapat menjadikan Roadmap ini sebagai acuan dalam pengembangan BMT. Di sini kita mencoba mencari solusi, bentuk seperti apa yang terbaik, bagi regulator, bagi industri bagi semua stakeholder terkait dalam pengembangan BMT di Indonesia,” papar Juwaini.
Menanggapi pembuatan roadmap yang digagas KNKS tersebut, Chief Economist PBMT Ventura Awalil Rizky, berpesan, roadmap itu diharapkan tidak hanya baik atau bermanfaat untuk BMT, tetapi juga untuk masyarakat.
“Saya kira fokus utama kita itu sebetulnya bukan lembaga BMT, tetapi adalah masyarakat atau umat itu sendiri. Jadi yang penting fokus utama kita adalah umat atau rakyat, terutama yang lapisan terbawah, analisis utamanya itu,” jelas Rizky.
Sementara itu, Ketua Induk Baitul Tamwil Muhammadiyah (BTM) Achmad Suud mengungkapkan harapannya KNKS menjadi mediator bagi pengembangan industri keuangan syariah.
“Baik microfinance maupun perbankan, sehingga rasio pertumbuhan dari lembaga keuangan syariah ini bisa lebih besar lagi dan bisa lebih berkualitas sehingga manfaatnya kepada umat bisa lebih maksimal,” tutup Suud.
Penulis: Aldi, Yodi Izharivan
Redaktur Pelaksana: Achmad Iqbal