IDEN
Awal Pemerintahan Prabowo: KNEKS Soroti Tantangan dan Arah Strategis Eksyar
03 July 2025

Jakarta - KNEKS, Dalam wawancara eksklusif bersama CNBC Indonesia yang ditayangkan pada tanggal 1 Juli 2025, Sutan Emir Hidayat, selaku Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), menyampaikan penilaian awal dan arah kebijakan strategis dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia pada tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.   

Emir menegaskan bahwa pengembangan ekonomi dan keuangan syariah merupakan bagian integral dari agenda pembangunan nasional. Ia menyampaikan bahwa saat ini Indonesia tengah berada pada fase penting, di mana arah kebijakan ekonomi syariah sedang dikonsolidasikan untuk menjawab tantangan global sekaligus mengakselerasi potensi domestik, khususnya di sektor halal, perbankan syariah, wakaf produktif, dan keuangan sosial Islam lainnya. Saat ini Indonesia mengalami pertumbuhan positif pada sektor keuangan syariah, termasuk dalam hal aset perbankan syariah, pasar modal syariah, dan sukuk negara.  

“Tahun pertama pemerintahan ini adalah fondasi yang menentukan. Kami di KNEKS mendorong agar kebijakan ekonomi syariah tidak hanya menjadi pelengkap, tetapi menjadi arus utama dalam agenda pembangunan nasional,” ujar Bapak Emir.  

Literasi keuangan syariah di Indonesia saat ini sudah cukup baik, namun tingkat inklusinya masih tergolong rendah. Untuk meningkatkan inklusi keuangan syariah seiring dengan membaiknya tingkat literasi, Emir menekankan perlunya peningkatan akses terhadap layanan digital. Saat ini, telah ditetapkan target untuk meningkatkan literasi keuangan syariah hingga di atas 50% dan sudah menjadi target dalam strategi nasional.  

Para pemangku kepentingan ekonomi syariah membahas ekspektasi tinggi terhadap kontribusi sektor perbankan syariah. Seiring dengan rencana spin off Unit Usaha Syariah (UUS) dari bank induk dan inisiasi pembentukan bank syariah baru oleh Muhammadiyah, diharapkan terjadi penguatan struktur kelembagaan yang mampu menjangkau lebih luas segmen masyarakat serta mendukung inklusi keuangan syariah nasional.  

Selain itu, KNEKS menekankan pentingnya mendorong kemandirian ekonomi halal Indonesia, khususnya melalui pengembangan ekspor produk halal. KNEKS menyebutkan potensi besar Indonesia sebagai produsen halal global masih belum tergarap optimal, dan diperlukan sinergi antara kebijakan, pembiayaan, dan sertifikasi agar pelaku usaha lokal dapat bersaing di pasar internasional. Evaluasi terhadap dukungan sektor jasa keuangan pun menjadi perhatian, mengingat sektor ini dinilai belum sepenuhnya responsif dalam mendukung pembiayaan dan ekosistem halal end-to-end.  

KNEKS memberikan arahan agar ekosistem ekonomi dan keuangan syariah terus diperkuat melalui pengembangan industri halal, inklusi pembiayaan syariah, serta penguatan kapasitas pelaku usaha. Tantangan seperti rendahnya literasi masyarakat, keterbatasan data, dan harmonisasi regulasi menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan secara kolaboratif. Dalam hal ekspor produk halal, KNEKS mencatat peluang signifikan yang bisa dimanfaatkan Indonesia, asalkan pelaku usaha menyiapkan diri dengan standar global dan pemenuhan sertifikasi yang kredibel.  

KNEKS mengajak seluruh lapisan masyarakat, insan media, serta pelaku industri untuk mendukung gerakan nasional literasi ekonomi syariah, serta mengawal pembangunan ekosistem yang sehat dan kompetitif.  

“Ekonomi syariah bukan hanya untuk umat Islam, tapi untuk semua. Ini soal keadilan, transparansi, dan keberlanjutan,” tutup Sutan Emir Hidayat.  

  

Penulis :   

Ardhani Suryandaru Putra  

Marcelina Nabila Fashya  

 

Editor: Muhammad Adam Prawira 

Redaktur Pelaksana : Lidya Dewi N

Berita Lainnya