Jakarta, 2 Juni 2025 — Direktur Infrastruktur Ekosistem Ekonomi Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Dr. Sutan Emir Hidayat, menghadiri Dialog Eksklusif bertajuk “Lanskap Keuangan Syariah Indonesia” yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Senin malam (2/6), dalam rangka kunjungan Naz Shah MP, Utusan Perdagangan Perdana Menteri Inggris untuk Indonesia dan ASEAN yang juga Anggota Perlemen Inggris.
Dialog ini menjadi wadah strategis untuk mempererat hubungan bilateral serta menjajaki sinergi antara Indonesia dan Inggris dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Diskusi yang berlangsung secara terbuka dan konstruktif mencakup sejumlah isu penting, seperti posisi Indonesia dalam upaya harmonisasi dengan standar internasional di bidang keuangan syariah, perkembangan penyusunan Rancangan Undang-Undang Ekonomi Syariah, serta relevansi prinsip-prinsip ekonomi syariah dalam konteks aksesi Indonesia ke Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
Dalam forum tersebut, Dr. Emir menegaskan komitmen Indonesia untuk membangun ekosistem ekonomi syariah nasional yang kompetitif secara global. Ia menekankan pentingnya penguatan tata kelola dan konvergensi dengan standar internasional seperti IFSB dan AAOIFI seraya menekankan bahwasanya regulasi yang ada di Indonesia menjadikan standar standar Internasional tersebut sebagai rujukan, seraya tetap menjunjung nilai-nilai lokal dan maqashid syariah sebagai fondasi utama.
Dr. Emir juga menyampaikan bahwa Rancangan Undang-Undang Ekonomi Syariah saat ini telah resmi masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2025–2029, sebagai upaya strategis untuk menyatukan regulasi lintas sektor, termasuk keuangan syariah, industri halal, dan dana sosial Islam. Ia menekankan bahwa keterlibatan internasional melalui dialog seperti ini penting untuk memperkaya substansi kebijakan yang tengah disusun.
Diharapkan bahwa langkah-langkah strategis yang dibahas dalam dialog ini dapat menjadi landasan bagi penguatan kerja sama antara Indonesia dan Inggris dalam pengembangan sektor ekonomi syariah. Komitmen kedua negara untuk memperluas kolaborasi yang saling menguntungkan di masa depan diyakini akan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Turut hadir dalam pertemuan tersebut Bapak Muhammad Kholid, Anggota komisi XI DPR RI, dan Niall Ahern, Country Director, Business, Trade & Investment Kedutaan Besar Inggris di Jakarta.