Bandar Seri Begawan, KNEKS - Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menjadi pembicara special pada Konferensi Pasar Modal Islam Brunei Darussalam (BICAM) 2024 dalam mendukung Konferensi Tengah Tahun Brunei dan Pameran 2024 (Brunei MYCE 2024) (12-13/6) di Hotel Mulia, Brunei Darussalam.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Brunei Institute of Leadership & Islamic Finance (BILIF) bekerja sama dengan INCEIF University, Malaysia dengan dukungan Bank Sentral Brunei Darussalam (BDCB) dan didukung oleh Bank Islam Brunei Darussalam (BIBD), Perbadanan Tabung Amanah Islam Brunei (TAIB) dan Standard Chartered Bank Brunei (SCB).
Dalam acara ini, Manajemen Eksekutif KNEKS diwakili oleh Sutan Emir Hidayat, Direktur Infrastruktur Ekosistem, memberikan paparan spesial terkait pengembangan ekonomi dan keuangan syariah indonesia, termasuk pasar modal syariah Indonesia.
Mengusung tema “Mobilising Islamic Capital Market for Sustainable Development”, konferensi yang berlangsung selama dua hari ini diikuti oleh para pakar ternama dari lokal dan internasional yang akan membahas isu-isu dan tantangan terkait pengembangan pasar modal syariah khususnya pada Brunei Darussalam.
Konferensi ini mengeksplorasi strategi yang relevan untuk meningkatkan ketahanan, keberlanjutan, dan inklusivitas ekosistem pasar modal Islam, serta dampak pasar modal terhadap pertumbuhan ekonomi pada level International. BICAM 2024 juga dimaksudkan untuk mempromosikan Brunei Darussalam sebagai tujuan potensial pusat keuangan Islam internasional.
Konferensi hari pertama dimulai dengan sambutan dari Yang Mulia Dayang Hajah Sufinah binti Haji Sahat, Chief Executive Officer, BILIF. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian Sumber Daya Primer dan Pariwisata atas kesempatan berpartisipasi dalam acara tahunan Brunei MYCE.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada INCEIF University yang telah bekerjasama sebagai event partner untuk menyelenggarakan BICAM yang ketiga kalinya. Selain itu, YM Dayang Hajah Sufinah menekankan pentingnya inisiatif kesadaran dan pendidikan dalam memobilisasi pasar modal Islam untuk pembangunan berkelanjutan, selaras dengan tujuan konferensi.
Konferensi kemudian dilanjutkan dengan keynote address yang disampaikan oleh Tamu Kehormatan, Yang Mulia Dayang Hajah Rokiah binti Haji Badar, Managing Director, BDCB selaku Ketua, Dewan Direksi BILIF.
Dalam pidato utamanya, YM Dayang Hajah Rokiah menekankan pentingnya bersikap oportunistik dan berinovasi dalam menerapkan prinsip-prinsip keuangan Islam untuk mengatasi tantangan dan mencapai tujuan nasional secara berkelanjutan. Ia juga menyoroti peran penting teknologi dalam memajukan industri, memanfaatkan potensi transformatifnya untuk efisiensi dan ekspansi.
Managing Director BDCB ini juga menyerukan kolaborasi antar pelaku industri pasar modal syariah, regulator, dan pemangku kepentingan untuk mengatasi tantangan yang muncul seperti ketahanan siber, FinTech, dan perubahan iklim, dengan memanfaatkan pengembangan solusi holistik untuk memastikan stabilitas dan pertumbuhan sektor pasar modal syariah.
Selanjutnya terdapat para pembicara internasional menyampaikan presentasi khusus lainnya selama konferensi, yaitu dari Hurriyah El Islamy, Chief Executive Officer dan Pendiri HGC Firm, Indonesia; Eskandar Shah, Profesor Keuangan Islam, Universitas Hamad Bin Khalifa (HBKU), Qatar; dan Mohd Yusri bin Yusof, Spesialis Mobilisasi Sumber Daya Senior, Bank Pembangunan Islam (IsDB). Konferensi ini juga mencakup diskusi panel yang menampilkan 23 pembicara lokal dan internasional yang membahas berbagai topik terkait tema acara.
Penulis: Lidya Dewi Nurjannah
Redaktur Pelaksana: Ishmah Qurratu'ain