Singapura, KNEKS - Indonesia berhasil kembali menyabet peringkat pertama sebagai destinasi wisata ramah muslim terbaik di dunia, mengalahkan 145 destinasi lainnya dalam laporan yang diterbitkan Global Muslim Travel Index (GMTI) 2024. Berada diurutan teratas dengan skor 76 identik dengan Malaysia yang berada di posisi kedua. Laporan GMTI 2024 dirilis di Holiday inn Atrium, Singapura (30/5) yang diselenggarakan oleh Mastercard-CrescentRating dihadiri langsung oleh Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, didampingi Direktur Wisata Minat Khusus, Itok Parikesit.
Menerima penghargaan tersebut, Sandiaga mengatakan prestasi ini harus terus dipertahankan dan ditingkatkan seiring dengan populasi Muslim dunia yang terus meningkat angkanya.
“ini menjadi peluang dan potensi industri halal untuk bisa berkembang secara eksponensial, karena populasi muslim global yang terus tumbuh,” katanya.
Ia juga menyebut pariwisata ramah Muslim di Indonesia menjadi prioritas di tahun ini, dengan program sertifikasi halal UMKM, Santri Digitalpreneur, e-katalog Masjid Agung Indonesia, global hub of modest fashion dan kolaborasi dengan Arab Saudi.
Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) terus mendorong kemenparekraf sebagai kementerian dan lembaga anggota, dalam program percepatan pariwisata ramah muslim nasional beserta ekosistem pendukungnya. Selain diharapkan dapat memperluas lapangan kerja, meningkatkan kontribusi PDB nasional, juga target 17 juta kunjungan wisatawan mencanegara dapat tercapai yang diharapkan tumbuh pada musim haji.
Plt Direktur Industri Produk Halal, Putu Rahwidhiyasa menyambut bangga atas hasil capaian Indonesia selama dua tahun berturut-turut menyabet penghargaan ini.
“Alhamdulillah Indonesia berhasil pertahankan juara sebagai Top Muslim Friendly Destination of The Year 2024 secara langsung diterima oleh Menparekraf. Ini menjadi bukti bahwa potensi pariwisata ramah muslim di Indonesia sangat besar dan perlu dimaksimalkan lagi di aspek yang dinilai kurang, diantaranya kemudahan konektifitas, kecakapan komunikasi dan keberlanjutan,” Ucap Putu.
Dalam laporan GMTI 2024, Indonesia memiliki nilai sempurna (100) dalam kriteria Environment (30%) pada aspek faith restrictions dan kriteria Services (40%) pada aspek Prayer Places dan Airport. Sementara nilai yang masih dianggap belum baik, yaitu dibawah skor 50 terdapat pada aspek connectivity (30), communication profiency (48), sustainability (45), visitor arrivals (30), dan heritage & experience (31).
Laporan lengkap GMTI 2023 dapat diunduh pada tautan berikut: https://www.crescentrating.com/reports/global-muslim-travel-index-2024.html
Penulis: Marini Sayuti
Redaktur Pelaksana: Ishmah Qurratu'ain