Padang, KNEKS - Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menyelenggarkaan sebuah workshop bertempat di Pondok Pesantren Ar Risalah Padang, Sumatera Barat (Sumbar) pada Jumat (26/5). Workshop ini merupakan bagian dari pelaksanaan Pendampingan dan Pemantauan Implementasi BMT 4.0 di Sumatera Barat bagi para alumni Pelatihan BMT 4.0 Sumatera Barat yang dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus hingga 2 September 2022 di Bukittinggi Sumbar.
Sebagaimana pelatihan-pelatihan BMT 4.0 yang diselenggarakan oleh KNEKS lainnya, setelah melakukan pelatihan, selain adanya pemantauan melalui laporan online serta rapat online, dilakukan juga pendampingan dan pemantauan secara offline melalui suatu workshop dan kunjungan langsung KNEKS ke beberapa Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) peserta pelatihan.
Pada rangkaian kegiatan di Sumbar, dilakukan juga koordinasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM Sumatera Barat dan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Sumbar. Rangkaian kegiatan dilaksanakan pada tanggal tanggal 25 Mei 2023 hingga 27 Mei 2023.
Pada acara workshop, sambutan disampaikan oleh Deputi Direktur Lembaga Keuagan Mikro Syariah (LKMS) Bagus Aryo dan Ketua Yayasan Wakaf Ar Risalah yakni Arwim Al Ibrahimi sekaligus Direktur Keuangan Sosial Syariah (KSS) KDEKS Sumbar. Turut hadir pula Rinaldi (Manajer KSPPS Risalatuna) dan Aslichan Burhan (Direktur PINBUK Pusat) selaku pembicara acara.
Rinaldi dalam paparannya menyampaikan bahwa sebelumnya proses pengadministrasian transfer orang tua kepada para santri oleh petugas KSPPS memakan waktu seharian. Namun, setelah terdigitalisasi, pekerjaan tersebut hilang sama sekali, karena transfer orang tua dari berbagai bank umum langsung dibukukan oleh core system BMT 4.0 di KSPPS Risalatuna.
Rinaldi menambahkan bahwa setelah terdigitalisasi, KSPPS Risalatuna yang semula membutuhkan 4 teller, kini hanya cukup dua orang, sehingga yang dua lainnya tersebut dapat dioptimalkan untuk meningkatkan kinerja dan layanan koperasi. Sebagai catatan, KSPPS Risalatuna tetap membutuhkan minimal 2 orang teller, karena pelayanan laki-laki dan perempuan dipisahkan.
KSPPS Risalatuna berada di dalam komplek pondok pesantren (PP) Ar Risalah Kota Padang, Sumbar. Oleh karena itu, keberadaannya adalah untuk memberikan layanan kepada para pengajar, santri dan karyawan di PP Ar Risalah yang jumlahnya sekitar 3.000 orang.
Hasil pelatihan yang yang diselenggarakan oleh KNEKS telah diterapkan oleh KSPPS Risalatuna dan hasilnya layanan keuangan KSPSS sudah bisa dilakukan melalui telepon genggam seperti mengecek saldo tabungan, saldo pembiayaan, transfer ke atau dari bank umum, penggajian (payroll) dan lain-lain. Dengan adanya digitalisasi, para orang tua siswa bisa langsung transfer ke KSPPS Risalatuna dan anak-anaknya menarik kiriman orang tuanya dari KSPPS Risalatuna.
Rinaldi manyampaikan bahwa rencana selanjutnya adalah melaksanakan implementasi Kartu Santri. Dengan Kartu Santri, maka para santri tidak perlu menarik tunai tabungannya untuk berbelanja di kantin pesantren. Untuk berbelanja santri cukup tap kartunya ke kantin pesantren. Keunggulan lainnya, pengeluaran santri dapat diatur sesuai aturan pesantren, misalnya hanya bisa berbelanja maksimal Rp100 ribu perpekan.
Apa yang disampaikan oleh Rinaldi menunjukkan bahwa KSPPS memiliki kapasitas untuk melaksanakan digitalisasi layanan keuangan ketika diberi kesempatan. Adanya digitalisasi bagi KSPPS terbukti telah memberikan dampak positif yang besar bagi KSPPS.
Penulis: Iwan Rudi Saktiawan
Redaktur Pelaksana: Ishmah Qurratu'ain