Jakarta, KNEKS - Siapa yang tak kenal Shireen Sungkar, seorang public figure yang cukup berpengaruh di Indonesia. Shireen Sungkar dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari ternyata menerapkan gaya hidup halal. Alasannya gaya hidup halal merupakan suatu kewajiban.
Shireen memilih gaya hidup halal karena sudah terbiasa menggunakan segala suatu hal yang halal. Terlebih sebagai seorang muslim, memang diwajibkan mengkonsumsi dan menggunakan barang-barang yang halal. Karena sudah terbiasa, jadi secara otomatis mudah menjalani pola hidup tersebut. “Intinya mudah karena terbiasa,” ujarnya.
Dengan perkembangan yang sudah semakin baik sekarang ini, identifikasi barang halal dan haram semakin mudah diketahui. Di Indonesia sendiri saat ini juga sudah banyak restoran besar yang tersertifikasi halal. Bahkan restoran luar negeri di Indonesia juga sudah mulai sadar terkait ini.
Tidak hanya di Indonesia, saat ke luar negeri pemain sinetron Cinta Fitri ini juga memperhatikan kehalalan barang yang dipakai dan dikonsumsi. Sebelum berangkat, Shireen sudah mempelajari dan mencari informasi, seperti tempat makanan halal dimana, serta kode-kode non halal di biskuit dan makanan minuman lainnya.
“Cari makan, cemilan, semuanya yang halal, karena sudah jadi kebiasaan kali ya. Jadi, aku sudah mempelajari dan mencari informasi kalau di luar negeri tempat makan makanan halal dimana, terus kode-kode yang nonhalal di biskuit dan yang lain itu apa,” terang Shireen.
Dengan adanya teknologi internet, informasi produk halal sangat mudah didapatkan. Karena itu tidak ada alasan tidak mencari tahu. Apalagi, saat ini beberapa negara sudah mengkampanyekan muslim-friendly untukmenggaet wisatawan muslim. Akhirnya mereka banyak menyediakan produk-produk halal.
Di Indonesia sendiri perkembangan halal saat ini sudah semakin pesat. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya restoran halal. Bahkan restoran dari luar negeri yang ada di Indonesia juga sadar akan hal itu.
Menerapkan gaya hidup halal yang baik, menurut istri Teuku Wisnu ini, membutuhkan proses. Shireen mengaku dulu sebelum mengerti bahwa halal bukan hanya dalam hal zatnya saja, ia hanya berfikir yang penting tidak makan babi dan barang yang sudah pasti haram. Padahal proses pembuatan suatu barang juga harus diperhatikan kehalalannya.
Kemudian makanan dari ikan juga dipikir sudah pasti bisa dimakan, tidak berpikir soal bumbunya yang mungkin bisa saja mengandung bahan non-halal.
“Aku pun dulunya juga tidak terlalu memikirkan hal seperti itu. Aku mikirnya asal tidak makan babi saja sudah halal. Setelah berproses dan belajar oh ternyata ada bumbu-bumbu yang non halal, oh bahan-bahan ini tidak boleh kita pakai di kehidupan sehari-hari. Ternyata banyak hal yang aku tidak tahu sebelumnya. Terus aku juga belajar masak, jadi tahu bumbu ini ternyata memakai bahan A yang sebenarnya bagi muslim tidak boleh,” papar adik Zaskia Sungkar ini.
Selain itu, Shireen berpesan untuk jangan malu bertanya. Jika restoran itu belum memiliki kode halal, ia akan bertanya soal pelayanan dan bahan makanan apa yang digunakan restoran itu.
Dalam penerapan gaya hidup ini, Shireen turut mengampanyekan ke lingkungan sekitarnya, bahwa selain wajib, gaya hidup halal juga sehat. Ajakan ini dilakukan dengan cara perlahan-lahan dan tidak memaksa.
“Contohnya saat makan bersama di restoran, aku tidak langsung memberitahu bahwa bahan dessert yang dipakai itu bisa jadi tidak halal. Tapi aku suka dengan bertanya ke pelayan apakah dessert ini menggunakan bahan-bahan tertentu yang tidak halal, seperti wine dan rum. Dengan begitu yang ingin aku ajak juga mendengar dan dengan tidak langsung juga belajar terkait halal dan haram,” tutur Shireen.
Adapun dengan adanya pandemi Covid-19 seperti sekarang ini telah diketahui bersama bahwa semua bidang terkena dampak, tidak terkecuali industri halal, baik itu sektor makanan halal, kosmetik halal, maupun lainnya.
Meski begitu, Shireen menyampaikan tidak boleh menyerah. Tetap berusaha lakukan pengembangan, ciptakan inovasi-inovasi.
“Bukan berarti pandemi jadinya berhenti total untuk bisnis. Kita harus mencari jalan lain supaya bisa bertahan. Sekarang malah lebih banyak orang-orang yang menggalakkan makanan-makanan halal dari rumah,” tutup Shireen.
Penulis: Andika & Aldi
Redaktur Pelaksana: Ishmah Qurratu'ain