IDEN
Kunjungi Menteri Koperasi dan UKM, KNKS Laporkan Target dan Inisiatif 2020-2024
28 December 2019

Jakarta, KNKS - Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) mengunjungi Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop dan UKM) dalam rangka melaporkan target dan inisiatif yang akan dilakukan KNKS lima tahun ke depan dalam periode 2020-2024, untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di tanah air.

Direktur Eksekutif KNKS, Ventje Rahardjo mengatakan, Menteri Koperasi dan UKM merupakan salah satu Anggota Dewan Pengarah KNKS, karena itu KNKS datang untuk melaporkan target dan inisiatif KNKS.

"Kami melaporkan beberapa perkembangan KNKS, setelah  manajemen eksekutif KNKS dilantik pada Januari 2019, dan pada Mei 2019, diluncurkan Masterplan Ekonomi Keuangan Syariah 2020-2024 di mana kami diminta Bapak Presiden (Joko Widodo) untuk mengawal implementasinya," tutur Ventje, di Jakarta, Jumat (20/12).

KNKS sudah menyusun berbagai langkah pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, di mana akan ada 48 inisiatif yang akan dilakukan guna menuju pencapain pada 2024 Indonesia, sebagai global hub ekonomi dan keuangan syariah.

Dalam bidang UMKM, KNKS melihat UMKM memiliki potensi besar untuk pengembangan ekonomi syariah. UMKM adalah sektor yang bisa dikembangkan untuk mendukung perekonomian nasional dan mendatangkan devisa. Misalnya, produk fesyen muslim Indonesia yang sudah banyak diekspor.

Ventje menambahkan, KNKS dengan Kemenkop dan UKM akan bekerja sama mendorong munculnya ekosistem ekonomi syariah bagi koperasi dan UMKM. Nantinya, kerja sama ini bisa menjadi insdustri yang terhubung dalam rantai pasok global.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan, Kementerian Koperasi dan UKM siap melakukan kerja sama dengan KNKS untuk menumbuh-kembangkan ekonomi syariah di Indonesia. Di mana dalam milestone KNKS ditargetkan pada 2024 Indonesia menjadi global hub ekonomi dan keuangan syariah.

Teten menjelaskan, ada banyak irisan program yang dilakukan antara Kemenkop dan UKM dengan KNKS. Contohnya, yang sedang berkembang saat ini yakni industri halal dan fesyen Muslim.

“Kita akan lakukan kerja sama yang dimulai dari yang lagi bertumbuh saat ini, yaitu industri halal dan fesyen Muslim," ujar Teten.

Sinergi kerja sama yang diawali dengan subsektor yang tengah tumbuh tersebut, diharapkan akan memberikan rangsangan pada subsektor ekonomi syariah lainnya di lingkup koperasi dan UMKM, seperti keuangan maupun asuransi syariah.

Penulis: Aldiansyah Nurrahman, Achi Hartoyo
Redaktur Pelaksana: Achmad Iqbal

Berita Lainnya