JAKARTA, KNKS - Sektor Infrastruktur merupakan kunci dalam berfungsinya sebuah ekonomi, dan dapat pula mendorong pertumbuhan ekonomi. Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), Bank Indonesia (BI), bersama Asosiasi Lembaga Pembiayaan Pembangunan Negara Anggota IsDB (ADFIMI) menyelenggarakan High Level Discussion dengan tema pengembangan pembiayaan infrastuktur syariah.
Kepala Group Bisnis Produk Bank Pembangunan Malaysia Berhad (BPMB), Hildah Hamzah mencontohkan bagaimana sumber pendanaan proyek jalan raya di Malaysia. "BPMB adalah salah satu penyelenggara utama untuk Sukuk Murabahah dan pembiayaan infrastuktur di Malaysia ialah 65 persen sesuai syariah," jelas Hildah saat menjadi narasumber di acara 6th Indonesia Sharia Economic Festival 2019, Selasa (12/11).
Ia menjelaskan bagaimana keragaman dari sumber pendanaan proyek jalan west coast expressway Malaysia. "BPMB menjamin RM650m dari Sukuk yang dikeluarkan dan periode Sukuk sampai 21 tahun dan berperingkat lokal AAA," sambung Hildah.
Di tempat yang sama, Manager Bank Pembangunan Industri Turki (TSKB), Burak Saygili menjelaskan akad apa saja yang digunakan dalam pembiayaan infrastuktur yang dibiayai oleh IsDB (Islamic Development Bank).
"Kalau pembiayaan jangka panjang untuk konstruksi menggunakan akad Ijarah, lalu pembiayaan jangka panjang untuk pembelian aset atau peralatan juga menggunakan ljarah, sedangkan pembiayaan jangka pendek atau pembiayaan bahan baku menggunakan akad Murabaha atau wakala," terang Burak.
Sedangkan untuk pembiayaan dana infrastruktur syariah di Bangladesh, Direktur Investasi Pembangunan infrastruktur Perseroan (IDCOL), Nazmul Haque memaparkan, beberapa bank Islam lokal aktif dalam memperluas produk pinjaman secara syariah guna proyek infrastruktur.
Inspirasi Bangladesh untuk menjadi negara middle income di tahun 2031 mendatang dibutuhkan investasi lebih dari 3 miliar dolar AS. Dan pembiayaan lewat sukuk secara syariah dari IsDB secara bertahap memainkan peranan penting dalam memperpanjang pembiayaan jangka panjang melalui pendekatan konvensional ataupun pendekatan secara Islami.
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai forum pembelajaran dan inspirasi bagaimana mengoptimalkan keunggulan akad-akad syariah untuk menyediakan sumber pendanaan bagi pembangunan infrastruktur.
Penulis: Romy Syawal, Achi Hartoyo
Redaktur Pelaksana: Achmad Iqbal