Jakarta, KNEKS - Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) turut berpartisipasi dalam Forum Teknologi dan Keuangan Umrah-Haji 2025 yang diselenggarakan oleh UmrahCash di Satrio Space, Kuningan, Jakarta Selatan (25/9). Kegiatan ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan industri keuangan syariah untuk membahas peluang dan tantangan penguatan ekosistem keuangan haji dan umrah berbasis digital.
Forum ini dihadiri oleh pimpinan industri, mitra internasional di bidang fintech, serta asosiasi travel haji dan umrah. Diskusi berfokus pada pengembangan solusi keuangan syariah yang transparan, efisien, dan berkelanjutan bagi jamaah.
Kegiatan diawali dengan sambutan dari CEO UmrahCash, William Phelps, yang menjelaskan inovasi platform keuangan digital UmrahCash. Platform tersebut memudahkan jamaah dalam mengakses Riyal Saudi melalui sistem pembayaran lintas negara yang aman dan efisien. William juga menyoroti potensi peningkatan jamaah haji dan umrah seiring target Arab Saudi yang mencapai 30 juta jamaah umrah dan 2,5 juta jamaah haji pada tahun 2030.
Usai sambutan, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara UmrahCash dan berbagai mitra strategis sebagai bentuk komitmen bersama memperkuat ekosistem keuangan digital untuk industri haji dan umrah.
Plt. Direktur Jasa Keuangan Syariah KNEKS, Yosita Nur Wirdayanti, menyampaikan bahwa sektor keuangan syariah nasional menunjukkan pertumbuhan positif dan adaptif terhadap dinamika ekonomi global. Indonesia saat ini menempati peringkat ketiga dalam Global Islamic Fintech Report 2025 dan ekonomi syariah telah menjadi prioritas nasional kedua dalam RPJPN dan RPJMN.
Lebih lanjut, Yosita menjelaskan bahwa ekosistem haji dan umrah melibatkan berbagai sektor lintas negara dan berpotensi besar terhadap perekonomian nasional. “KNEKS mendukung inovasi keuangan syariah dalam ekosistem haji dan umrah dengan memperhatikan aspek kehati-hatian, kepatuhan, serta perlindungan nasabah,” ujarnya.
Para narasumber lain turut menyoroti pentingnya sinergi antara teknologi dan layanan keuangan syariah. Evirianty Mardani (COO Immer) menekankan kebutuhan jamaah terhadap kanal pembayaran global yang aman dan transparan. Ika Lutfiani (Kepala Pengembangan Bisnis VIDA) memaparkan pentingnya proses onboarding jamaah yang patuh regulasi. Imran Baehaqi (Anggota Pengurus LPHU dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah) menegaskan perlunya layanan umrah yang berlandaskan prinsip syariah, sementara Muhammad Fadhli (Ketua Harian Asphirasi) menyoroti transformasi biro umrah di era digital.
Pemilik Al Baasith Anugrah Tour and Travel, Muhammad Dimas, juga menekankan pentingnya integrasi digital dalam pelayanan jamaah agar lebih efisien dan memberikan kenyamanan optimal.
Forum ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara regulator, industri fintech, dan pelaku usaha perjalanan haji dan umrah dalam membangun ekosistem keuangan syariah yang inklusif, transparan, dan berkelanjutan. Sinergi ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam pengembangan keuangan syariah global serta memberikan manfaat yang optimal bagi jamaah haji dan umrah.
Penulis: Naurah Aliyah, Muhammad Agung Saffi’i
Redaktur Pelaksana: Ishmah Qurratu'ain