IDEN
KNEKS Dukung Kegiatan Asian Financial Leaders Programme (AFLP)
19 June 2025

Jakarta - Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) diwakilkan oleh Sutan Emir Hidayat selaku Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah menjadi salah satu pemateri dalam kegiatan Asian Financial Leaders Programme pada 19 Juni 2025. Asian Financial Leaders Programme (AFLP) merupakan program executive education tahunan yang sudah berlangsung sejak tahun 2017. Kegiatan ini diprakasai oleh Central Bank and Ministry of Finance Singapore dan diinisiasi oleh Lembaga Management FEB UI dan Singapore Management University. 

Program AFLP Indonesia memberikan gambaran menyeluruh tentang lingkungan operasional dan regulasi Indonesia. Peserta kegiatan ini adalah para Top Executive (CEO atau CFO) dari berbagai Lembaga keuangan di Singapura. AFLP bertujuan untuk memberikan pemahaman yang baik kepada peserta tentang lingkungan operasional dan regulasi bagi lembaga keuangan agar dapat beroperasi secara menguntungkan di pasar keuangan.  

Sutan Emir menyampaikan materi terkait “Opportunities and Challenges of Islamic Finance: The Operations of Islamic Banking in Indonesia”. Emir menyampaikan bahwa persentase Halal Value Chain terhadap GDP sudah mencapai 25,45% meningkat 2,45% dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa sektor industri halal memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan Indonesia termasuk juga di sektor keuangan Syariah Indonesia. 

Emir menekankan juga bahwa arah kebijakan ekonomi dan keuangan Syariah sudah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (RPJPN) 2025. Penguatan ekonomi dan keuangan Syariah dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional dilakukan melalui upaya – upaya seperti: (i) meningkatkan posisi keuangan Syariah Indonesia di kancah global; (ii) meningkatkan peran keuangan Syariah dalam menanggulangi kemiskinan dan kesenjangan ekonomi; (iii) memperkuat ekosistem industri halal, khususnya pada sektor makanan dan minuman, fesyen, obat – obatan dan farmasi, pariwisata dan ekonomi kreatif meliputi bahan baku, rantai nilai halal, kewirausahaan, dan UMKM Syariah; (iv) menyempurnakan regulasi dan kelembagaan terkait ekonomi dan keuangan Syariah, serta memperkuat infrastruktur sistem ekonomi dan keuangan Syariah. 

Harapannya, kegiatan ini dilakukan rutin setiap tahun agar para Top Executive mendapatkan informasi dan insight terbaru dari perkembangan ekonomi dan keuangan Syariah, khususnya kondisi pasar keuangan syariah di Indonesia. 

 

Penulis: Nadiah Hidayati 

Redaktur Pelaksana : Lidya Dewi Nurjannah

 

Berita Lainnya