Jakarta – KNEKS, Dwi Irianti Hadiningdyah selaku Direktur Keuangan Sosial Syariah hadir mewakili KNEKS dalam peluncuran Women Entrepreneurs (WE) Finance Code pada tanggal 17 Desember 2024 di Hotel Grand Hyatt Jakarta. Acara peluncuran ini menandakan Indonesia sebagai negara kedua di dunia yang mengimplementasikan WE Finance Code, sebuah komitmen yang disampaikan Menteri Keuangan Republik Indonesia pada World Bank Group - IMF Annual Meeting di Marrakesh, Maroko pada Oktober 2023. WE Finance Code merupakan upaya strategis yang bertujuan menutup kesenjangan akses pembiayaan bagi pengusaha perempuan, di bawah koordinasi bersama antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian/Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif, Kementerian Keuangan, dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) yang didukung oleh Asian Development Bank (ADB) dan Islamic Development Bank (IsDB).
Dalam sambutan kunci, Adi Budiarso Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan Kementerian Keuangan menyampaikan bahwa potensi perempuan yang mencapai hampir separuh dari jumlah penduduk Indonesia sangat signifikan. Partisipasi perempuan pengusaha dalam UMKM berpotensi semakin besar dengan dukungan dan pendampingan yang tepat. Sedangkan menurut Ms. Wendy Teleki selaku Head of the Women Entrepreneurs Finance Initiative (WE-Fi) Secretariat WE Finance Code memiliki tiga pilar kunci yaitu kepemimpinan, data, dan aksi. Teleki mengapresiasi dan optimis Indonesia dapat menjadi model global dalam menutup kesenjangan pembiayaan bagi perempuan pengusaha melalui inovasi dan aksi kolektif.
Dukungan internasional tampak kuat dalam program ini. Mr. Amer Bukvic selaku Indonesia Country Director IsDB menegaskan IsDB berkomitmen mendorong inklusi keuangan perempuan dan mengembangkan kapasitas perempuan pengusaha melalui dukungan teknis.
Dalam kesempatan ini, masukan dari perwakilan stakeholders yang hadir juga berperan penting dalam implementasi WE Finance Code. Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa prioritas pembangunan nasional dan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia menempatkan perempuan pengusaha sebagai komponen penting dalam pengembangan ekonomi. Dalam sambutannya, Bank Indonesia menitikberatkan penguatan kapasitas usaha, penguatan literasi dan akses keuangan, serta pemberdayaan ekonomi bagi kelompok perempuan yang punya usaha rintisan, sehingga kelompok sasaran menjadi mandiri dan menjadi perempuan pengusaha yang berkelanjutan.
Siti Azizah Deputi Kewirausahaan Kementerian UMKM mengakui tantangan akses keuangan bagi UMKM Perempuan. Kementerian UMKM telah meluncurkan program-program unggulan untuk akses pembiayaan dan pendampingan. Komitmen pelaku usaha sektor keuangan terhadap WE Finance Code diharapkan dapat menciptakan pembiayaan yang lebih inklusif.
Sebagai penutup pada acara ini, Ms. Keiko Nowacka sebagai perwakilan dari ADB mengapresiasi partisipasi lembaga keuangan dan asosiasi dan menegaskan komitmen berkelanjutan ADB dan IsDB dalam mendukung UMKM perempuan di Indonesia.
Penandatanganan komitmen kali ini merupakan tahap pertama, dengan rencana lanjutan akan dilaksanakan pada tahun 2025. Program ini diharapkan dapat membuka akses pembiayaan yang lebih luas dan memberdayakan perempuan pengusaha UMKM di Indonesia. Sejumlah lembaga keuangan dan asosiasi turut menandatangani komitmen pada acara ini. Untuk perbankan yang menandatangani komitmen: BCA, BTPN Syariah, BJB, Nobu Bank; sedangkan dari asosiasi: AFSI, IWAPI, PERSAMI; dan dari fintech dan Keuangan: Amartha, Gradana, Hijra Group "Alami", Koperasi Mitra Dhuafa (Komida).
Penulis : Raihan Firdausi dan Annisa Paramita
Redaktur : Lidya Dewi N