Jakarta, KNEKS - Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) kembali menyelenggarakan acara Islamic Digital Day (IDD) di tahun 2023. Kali ini IDD 2023 terselenggara atas kerja sama dengan Bank Indonesia sebagai rangkaian kegiatan Indonesia Sharia Economic Festival atau ISEF 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta. ISEF yang bertepatan dengan perayaan satu dekade, berlangsung pada tanggal 25-29 Oktober 2023, sementara acara IDD sendiri dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2023 di lokasi yang sama.
Acara IDD 2023 mengusung tema besar tentang inovasi dan digitalisasi dalam sektor Industri Halal, termasuk didalamnya di bidang pertanian, perikanan dan industri pangan. Sesi diskusi terbagi menjadi dua tema, yang pertama yaitu “Unlocking the potential of blue economy through digital transformation” dan pada sesi kedua yaitu “Agritech role for food sustainability & security”.
Pada diskusi tersebut dibahas tentang potensi Indonesia untuk mengembangkan ekonomi Syariah digital yang mempertemukan para pelaku usaha digital dengan pemangku kebijakan untuk membuka peluang bisnis dan potensi pada sektor riil industri Halal global. Selain itu KNEKS juga berkolaborasi dengan beberapa kementerian dan lembaga untuk menciptakan program pengembangan Islamic Startup.
Sesi pertama diskusi diisi oleh Sugeng Santoso (Staf Ahli Bidang Ekonomi Maritim Kemenkomarves), Luciana Dita Chandra Murni (Head of Regulatory and Government Relations Efishery) dan Lugas Prancafitri (CFO BNI Ventures) serta dimoderatori oleh Iqbal Kurniawan (Editor in Chief Tech in Asia).
Kemenkomarves melihat potensi industri perikanan laut dan darat di Indonesia sangat besar, seiring dengan target Indonesia Emas 2045. Untuk itu pemerintah fokus pada hilirisasi industri dengan peningkatan nilai tambah, yang meliputi proses pengolahan hasil perikanan, pengembangan teknologi, peningkatan produktivitas dan pemasaran global. Pada sisi permodalan, mengingat industri pengolahan ikan merupakan bagian dari industri halal, maka venture capital (VC) akan berfokus pada startup yang bergerak dalam pengembangan teknologi pengolahan ikan yang sesuai dengan prinsip halal.
Selanjutnya pada sesi kedua diskusi, hadir mewakili Kominfo, I Nyoman Adhiarna (Sekretaris Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika), dan mewakili Kemenparekraf, Yuana Rochma Astuti (Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital) serta mewakili startup yaitu Bayu Syerli selaku CEO dan Co-Founder Elevarm, yang dipandu oleh Yura Syahrul (Editor in Chief Katadata.co.id).
Yuana menyebut potensi kontribusi ekonomi kreatif di Indonesia dapat mencapai 20% terhadap ekonomi kreatif global, dan 1.700 Triliun rupiah potensi nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2025. Potensi ini perlu ditangkap oleh para pelaku usaha dengan memanfaatkan digitalisasi dengan meningkatkan efisiensi sektor logistik dan industri sehingga biaya produksi dapat turun hingga 23%.
Pada akhir sesi diskusi dilakukan penyerahan plakat apresiasi kepada seluruh pengisi acara yang diserahkan oleh Direktur Industri Produk Halal KNEKS, Afdhal Aliasar dan Direktur Bisnis dan Kewirausahaan KNEKS, Putu Rahwidhiyasa.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan informasi dan edukasi tentang ekonomi syariah digital, menginspirasi dan motivasi bagi masyarakat untuk mengembangkan produk, layanan dan inovasi yang berbasis syariah serta berdampak positif bagi ekonomi syariah digital.
Penulis: Umar Aditiawarman
Redaktur Pelaksana: Ishmah Qurratu'ain