IDEN
Sinergi KDKMP dan MBG Ekosistem Pesantren
22 August 2025

Kendari & Konawe, KNEKS - Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menggelar serangkaian kegiatan strategis di Kendari dan Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, pada 19-21 Agustus 2025. Agenda ini bertujuan memperkuat sinergi antara inklusi keuangan syariah di perdesaan dengan implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berbasis ekosistem syariah.

Sinergi Keuangan Sosial dan Komersial

Pada hari pertama (19/8), KNEKS mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Sinergitas Program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) Syariah dan MBG Ekosistem Pesantren". FGD ini dimaksudkan untuk meningkatan inklusi keuangan syariah di wilayah perdesaan. Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan dari Badan Gizi Nasional (BGN), Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sulawesi Tenggara, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Agama, Dinas Koperasi dan UMKM, serta Bank Syariah Indonesia (BSI) Region 10 Makassar.

Deputi Direktur Inklusi Keuangan Syariah KNEKS, Eka Jati R.F., menyatakan bahwa dengan dukungan digitalisasi, KDKMP diharapkan menjadi pusat layanan inklusi keuangan syariah.

“KDKMP bisa bekerja sama dengan penyuluh agama di desa atau kelurahan masing-masing. KDKMP Syariah bisa melayani dana sosial, seperti wakaf, infaq, sedekah dan yang lainnya,” kata Eka.

Deputi Direktur Lembaga Keuangan Mikro Syariah KNEKS, Bagus Aryo, kemudian menjelaskan bahwa di Kota Kendari, sudah ada 65 KDKMP yang didukung sistem digital dan didorong beroperasi dengan prinsip syariah. Dengan adanya Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dan Nazir, KDKMP diharapkan tidak hanya menyediakan produk keuangan komersial, tetapi juga layanan keuangan sosial.

"KDKMP Syariah akan menambah dua gerai, yaitu UPZ dan Nazir, yang akan bermitra untuk pemberdayaan masyarakat dan memberikan pembiayaan tanpa bunga," ujar Bagus. Model ini mengadopsi praktik baik Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Ciamis dalam mengelola ZIS (Zakat, Infaq, Sedekah).

Sinergi KDKMP dan MBG Berbasis Ekosistem Pesantren

Pada hari kedua (20/8), FGD kembali fokus pada sinergi antara program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan KDKMP Syariah. Eka Jati R.F. memaparkan model bisnis inovatif, di mana KDKMP dapat menjadi pemasok utama MBG.

"KDKMP Syariah bisa merangkul masyarakat untuk berproduksi, membeli hasil produksinya, dan menjualnya kembali kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mendukung MBG," tuturnya menjelaskan.

Model ini bertujuan untuk menciptakan bisnis berkelanjutan yang melibatkan masyarakat, termasuk para mustahik, dalam rantai pasok pangan lokal. Dengan demikian, mereka tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga pelaku ekonomi yang produktif.

Pondok Pesantren Minhajut Thullab, Percontohan Ekosistem Pangan Mandiri

Pada hari terakhir (21/8), KNEKS mengunjungi Pondok Pesantren Minhajut Thullab (Ponpes MT) di Kabupaten Konawe Selatan. Kunjungan ini bertujuan untuk memantau langsung potensi pesantren sebagai pusat layanan keuangan syariah dan pelaksana Program MBG.

Pesantren yang menaungi 800 santri ini telah berhasil membangun ekosistem pangan mandiri yang mengesankan. Mereka memiliki fasilitas penggilingan padi (rice milling unit) dan jaringan rantai pasok beras. Ponpes MT juga berkolaborasi dengan pesantren dan masyarakat sekitar untuk menyediakan komoditas lain seperti cabai, telur, dan daging.

Saat ini, Ponpes MT sedang mengajukan pendirian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang didukung penuh oleh Sitti Aida Adha Taridala, Direktur Tata Kelola Pemenuhan Gizi BGN. Ponpes MT diproyeksikan menjadi percontohan SPPG berbasis ekosistem pesantren di wilayah timur Indonesia.

Dengan biaya pendidikan formal yang gratis dan biaya hidup santri yang terjangkau, Ponpes MT membuktikan bahwa pesantren dapat menjadi motor penggerak ekonomi syariah sekaligus berkontribusi dalam ketahanan pangan nasional.

Kolaborasi antara KNEKS dan berbagai pihak ini diharapkan dapat menjadi model yang direplikasi di berbagai daerah lain di Indonesia untuk mempercepat pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat perdesaan.

Penulis: Amiril Zulhaj
Redaktur Pelaksana: Ishmah Qurratu'ain

Berita Lainnya