Jakarta, KNEKS - Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan World Halal Center Nahdlatul Ulama (WHC NU) menyelenggarakan Pelatihan Pendamping Proses Produk Halal untuk Lembaga Amil Zakat (LAZ) seluruh Indonesia. Acara ini diselenggarakan pada Rabu-Kamis (29-30/3).
Dihadiri lebih dari 250 orang perwakilan LAZ Nasional, LAZ Provinsi dan LAZ Kabupetan Kota seluruh Indonesia, pelatihan ini bertujuan untuk memperbanyak jumlah pendamping Proses Produk Halal (PPH).
Nantinya LAZ akan menjadi pendamping Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan konsep self declare untuk mendapatkan sertifikasi halal dari BPJPH. Para pendamping PPH menjadi garda terdepan ketika memberikan pendampingan dan verifikasi proses produk halal kepada para pelaku UMKM.
Pelatihan dibagi menjadi 8 sesi selama 2 hari dan dilakukan secara daring dengan materi yang berkaitan dengan kebijakan dan regulasi jaminan produk halal, ketentuan syariat islam sesuai jaminan produk halal, pendampingan dan pendamping proses produk halal, pengetahuan bahan, proses produk halal, verifikasi dan validasi, digitalisasi dan registrasi SIHALAL, serta pengenalan UMK dan perizinan usaha.
Pada sambutan acara, Deputi Direktur Dana Sosial Syariah KNEKS, Urip Budiarto menyampaikan bahwa pelatihan ini diadakan sebagai bentuk dukungan KNEKS dalam mendorong percepatan sertifikasi halal untuk UMKM, dimana pemerintah melalui BPJPH Kementerian Agama menargetkan 10 juta sertifikasi halal di tahun 2023.
Selain sertifikasi halal, KNEKS juga mendorong terbentuknya Zona Kuliner Halal Aman dan Sehat (Zona KHAS) berbasis program dari dana sosial syariah (zakat, infak, sedekah dan wakaf).
“Nantinya rekan-rekan LAZ bisa didampingi juga oleh WHC NU untuk proses Zona KHAS-nya,” ujar Urip.
Penulis: Jamilullah
Redaktur Pelaksana: Ishmah Qurratu'ain