Jakarta, KNEKS - Direktur bidang Pendidikan dan Riset Keuangan Syariah KNEKS Sutan Emir Hidayat beserta jajarannya melakukan audiensi dengan Paristiyanti Nurwardani (Plt. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI) di Gedung E, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jakarta (20/2).
Dalam kesempatan tersebut, Emir menyampaikan Strategi Dasar dalam Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024. Salah satunya adalah melalui pengembangan kurikulum program studi (prodi) ekonomi syariah di perguruan tinggi.
“Untuk tahun ini kita rencananya akan menyusun Grand Desain Kurikulum Ekonomi Syariah. Ini merupakan kelanjutan dari program kurikulum tahun lalu. Harapannya, Ditjen Dikti Kemendikbud RI dapat ikut terlibat dan mendukung secara penuh inisiasi ini. Tujuannya agar tercipta harmonisasi kurikulum ekonomi syariah di Indonesia. Jadi, mahasiswa yang belajar ekonomi syariah di perguruan tinggi di Jawa dengan di luar pulau Jawa akan sama,” jelas Emir.
“Saya mendukung apa yang dilakukan oleh KNEKS. Silahkan libatkan kami jika ada rapat atau kegiatan, silahkan undang kami. InsyaAllah kita akan dukung untuk pendidikan Indonesia,” ungkap Paristiyanti. Menurut Paristiyanti, dalam mengimplementasikan kurikulum yang sudah disusun, KNEKS bisa mengundang para dosen dari berbagai 750-an prodi ekonomi syariah terakreditasi A, B, maupun C.
Sehubungan rencana penyusunan Grand Desain Kurikulum Ekonomi Syariah, Paristiyanti menyarankan KNEKS untuk mengajak Industri, dan Kemendikbud RI, serta perwakilan perguruan tinggi untuk mengetahui SDM seperti apa yang dibutuhkan oleh industri dan bagaimana menyesuaikan dengan kurikulum di perguruan tinggi.
Emir sepakat bila berbicara pendidikan tidak terlepas dari peran berbagai kementerian khususnya Kemendikbud RI. KNEKS sangat berharap secara teknis juga mendapat dukungan penuh dari Kementerian/Lembaga.
Penulis: Annissa Permata dan Indah Triwidiastuti
Redaktur Pelaksana: Achmad Iqbal